Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[ Tantangan Menulis Novel 100 Hari FC] Mendulang Asa di Bumi Borneo (11)

19 April 2016   21:41 Diperbarui: 19 April 2016   21:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Fc"][/caption]

sebelumnya silahkan baca dulu : Mendulang Asa di Bumi Borneo /10/

Acara pertemuan dengan seluruh kacab KSP Damai se kalsel digelar di Hotel Tanjung juga akhirnya, kamar dan tempat pertemuan yang nyaman membuat para kacab yang datang dari jarak yang lumayan jauh bisa beristirahat dan menikmati acara dengan santai walaupun serius.

Satu per satu Kacab dipersilahkan untuk menyampaikan sepatah dua patah kata tentang Sofian yang telah berpamitan. Tiba giliran Mikun maju untuk memberikan sepatah kata perpisahan pada Sofian agak malas-malasan, namun karena Bos Damang sendiri yang menyuruh Mikun akhirnya maju ke depan.

“ Saya senang Sofian akhirnya keluar dari ‘Damai’ semoga bisa maju, atau sebulan dua bulak bulikan lagi niih…” kalimat-kalimat yang disampaikan benyak mengandung ejekan pada Sofian. Tetapi Sofian dian saja, Bos Damang yang justru curiga dengan Mikun dan melempar pertanyaan padanya.

“ Pak Mikun apa ada masalah kah dengan Mas Sofian, kok sepertinya gak enak gitu..” Tanya Bos Damang.

“ Nggak…ngak…ada apa-apa kok Bos, saya senang Pak Sofian bisa maju seperti itu..”

“ Pak Mikun, coba diinget-ingin..apa Pak Mikun ada masalah dengan Mas Sofian..?”

“ Bener Bos…nggak ada apa-apa, hanya…anu Bos…”

“ Hanya anu apa Pak Mikun, tolong bicara yang jelas..” Bos Damang menanggapi dengan agak serius.

“ Apa Bos sudah cek semua laporan-laporan Pak Sofian selama ini selama Pak Sofian jadi orang kepercayaan Bos Damang, harusnya Bos cek satu-satu looh, mumpung Pak Sofian masih disini, jujur saja Bos saya kok…gak begitu percaya, lihat saja 2 tahunan ini Pak Sofian cepat sekali menjadi kaya, bahkan sekarang aja sudah mau bikin usaha untuk nyaingi Bos..!”

“ Pak Mikun, atas dasar apa Pak Mikun bisa berkata seperti itu !, Pak Mikun berani mempertanggung-jawabkan pernyataan Pak Mikun tadi, besok Pak Mikun jangan pulang dulu, ikuti saya untuk investigasi audit kekayaan Mas Sofian, kalau memang ada penyelewengan harus segera ditindak !, tapi kalau ternyata hanya fitnah belaka silahkan nanti berhadapan dengan saya !”

“ Oh…begitu ya Bos, tapi saya besok harus kembali ke Balangan Bos, ada janji  dengan nasabah besar Bos, tidak bisa bos…tidak bisa “ elak Mikun takut sendiri.

“ Biar saya telpon Pak Sriono yang akan menangani kasus dengan nasabah itu, Pak Mikun harus disini dulu mempertanggung-jawabkan omongannya lebih dahulu, paham Pak Mikun ?”

“ Tidak bisa Bos…kemarin saya yang sudah berjanji sendiri sama nasabahnya , saya sendiri yang akan menanganinya, dia tidak mau diwakilkan, nanti sayang kalau nasabahnya kabur !”

“ Ini perintah dari saya Pak Mikun, mohon Pak Mikun jangan membuat alasan macam-macam, biar urusan nasabah ada yang menangani sendiri !” kata Bos Damang dengan nada agak tinggi.

“ Iya Bos,”  jawab Mikun dengan terunduk sehingga suaranya hampir tak terdengar.

“ Baiklah, besok pagi-pagi saya tunggu di kantor KSP Tabalong, kita mulai pagipagi menelusuri dgaan Pak Mikun, gimana Pak Mikun siap..?”

Mikun hanya menjawab dengan mengangguk lemah, Mikun mulai merasa dia sudah terjebak dengan permainan yang dimulainya sendiri. Mikun pula yang akan menanggung akibatnya bila ternyata dugaannya itu salah. Dia tahu kalau Sofian orangnya sangat jujur jadi gak bisa mencari-cari alasan dengan menuding Sofian macam-macam. Dia tahu pula resiko yang akan dihadapi bila ia ketahuan telah berbohong, Bos Damang pasti tidak akan main-main dalam menjatuhkan sangsi.

 

 

Kudus, 19 April 2016

'salam fiksi'

Dinda Pertiwi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun