Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Setelah Debat Kelima Pilpres, Mantapkan Pilihan dan Semangat Datang ke TPS Terdekat

15 April 2019   18:17 Diperbarui: 15 April 2019   18:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi:https://setkab.go.id (humas)

Pesta demokrasi 2019 tinggal menghitung hari, bagi yang telah mendapat undangan wajib datang ke TPS yang sudah ditentukan. Memilih wakil rakyat sekaligus presiden dan wakilnya adalah menentukan pilihan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan. Artinya ditangan para para anggota legislatif yang terhormat, presiden (sebagai eksekutif) mempunyai kewajiban untuk membuat undang-undang yang mengatur kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. 

Rakyat sudah memberikan amanahnya kepada para anggota dewan, siapapun yang terpilih agar selalu ingat apa yang diucapkan didepan rakyat. Namanya pesta, mestinya dilaksanakan dalam suasana suka cita, menang kalah itu hal yang biasa. Kalau menang tetap amanah, menepati janji kampanye, dan mendengarkan suara  akar rumput. Bila kalahpun tetap "ikhlas/legowo (Bhs. Jawa)", tidak perlu mencari kambing hitam yang justru menjauhkan dari kesatuan dan persatuan. Kita satu bahasa, bangsa dan tanah air Indonesia, satu saudara sebangsa dan setanah air.

Pesta demokrasi yang sudah terjadi di luar negeri di berbagai negara, para pemilih sangat antusias untuk memberikan suaranya di TPS-TPS. Bahkan dengan suka rela ada yang membagikan kue donat, nasi box (dalam siaran TV Swasta). Para pemilih merasa senang karena dapat bertemu dengan sesama orang Indonesia yang sedang di luar negeri. Kalau jauh dari tanah air, ketemu dengan sesama orang Indonesia, seperti ketemu dengan saudara sendiri, senang rasanya. 

Tidak ada perbedaan asal usul, daerah, agama, pilihan politik, warna kulit, jenis kelamin, status sosial, pangkat, derajat, semuanya lebur menjadi Indonesia. Disinilah makna "Bhineka Tunggal Ika" secara spontan menjadi tali pengikatnya dengan bendera Merah Putih sebagai identitas negara, Pancasila sebagai pandangan hidup dan UUD 1945 menjadi landasan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

Acara pesta demokrasi yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali ini telah anggaran 24,9 triliun untuk memilih anggota dewan terhormat dan pilpres. Harapan seluruh rakyat Indonesia menghasilkan para anggota dewan dan presiden wakil presiden yang dengan tulus ikhlas mendarmabaktikan pikiran, tenaga, waktu, untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. 

Seperti yang telah dituangkan dalam topik debat Pilpres terakhir tanggal 13 April 2019 yang membahas tentang ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi. 

Debat terakhir ini mempunyai makna untuk semakin menyakinkan para pemilih yang sampai saat ini belum menentukan pilihannya. Hal yang sangat disayangkan bila tidak datang ke TPS dengan alasan bingung menentukan pilihan, mengingat target partisipasi pemilu 2019 ini sebesar 77,5 persen dan angka golput pilpres 2014 sebesar 30,42 persen.  

Undangan telah dibagi, tanggal 17 April 2019 sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan berdasarkan Keputusan Presiden No.10 Tahun 2019. Artinya pada tanggal itu semua yang berhak memilih tidak ada alasan sedang menjalankan tugas negara, sehingga tidak bisa datang ke TPS untuk mencoblos pilihannya. 

Pemerintah sudah memberi kesempatan untuk datang ke TPS sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan (jam 07.00 s.d 13.00) Wib, untuk waktu Indonesia bagian Tengah dan Timur menyesuaikan. Marilah di hari pesta demokrasi ini dengan bersuka cita mendatangi TPS terdekat untuk menentukan pilihannya.

Pesta demokrasi ini berazaskan Luber (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia), Jurdil (Jujur dan Adil). Hajad lima tahunan ini menjadi momentum untuk menentukan perjalanan bangsa Indonesia. Sangat disayangkan bila sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), yang pada saat pelaksanaan pemilu sedang tidak ada di tempat dimana terdaftar, karena sedang menempuh pendidikan/kursus di kota/daerah lain. 

Ketika sudah mempunyai niat baik untuk menggunakan hak pilihnya dengan mendatangi KPUD untuk mengurus formulir A-5, ternyata ditolak dengan alasan syaratnya kurang lengkap. Padahal mengurusnya tgl 10 April dengan membawa surat pengantar dari tempat belajar serta KTP elektronik. 

Kalau pun pulang biaya transportasi dengan kereta api sebesar Rp 400.000,- pergi pulang, mengingat hari-hari menjelang pemilu ini semua transportasi mengalami kenaikan penumpang. Artinya hak pilihnya "terpaksa" hilang, padahal tidak berniat untuk golput. Kondisi ini semestinya mendapat solusi, sehingga setiap yang sudah mendapat surat undangan dapat menggunakan hak pilihnya, dimana ia berada sepanjang kartu suara masih tersisa.

Walaupun KPU sudah membuat aturan main untuk memastikan warga negara yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan memilih. Setidaknya hak pilihnya dapat dimanfaatkan dimanapun berada, sehingga birokrasi untuk pindah TPS lebih disederhanakan tanpa mengurangi esensi pesta demokrasi yang Luber dan Jurdil. 

Semoga pelaksanaan pesta demokrasi dapat berjalan lancar, tidak ada hambatan keamanan dalam persiapan, pelaksanaan dan setelah selesai. Bagi pemenang tidak "jumawa", serta yang kalah "menerima" dengan ikhlas. Hubungan yang retak karena beda pilihan segera dirajut kembali untuk menuju Indonesia yang gemilang.

Yogyakarta, 15 April 2019 Pukul 17.18     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun