Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kelulusan SKD CPNS 2018 dari "Passing Grade" ke Ranking seperti Simalakama

27 November 2018   00:21 Diperbarui: 27 November 2018   21:05 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moratorium penerimaan CPNS yang berakhir tahun 2018 berdampak pada kekosongan sejumlah jabatan yang ditinggalkan PNS karena memasuki masa pensiun. Artinya sebelum terjadi regenerasi tentang pengetahuan, pengalaman, pekerjaan di suatu institusi, pegawainya keburu pensiun dan belum ada penggantinya. 

Kondisi ini dapat mempengaruhi pelayanan publik, walaupun sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu terjadi kesenjangan usia yang jauh antara PNS menjelang pensiun dengan yang masuk dari "fresh graduade". 

Gap generasi "baby bommer", yang gagap teknologi (gaptek) tetapi kaya pengalaman dengan generasi milenial yang paham teknologi informasi, responsif, cepat menyesuaikan tetapi belum berpengalaman. 

Bertemunya dua generasi yang berbeda era di suatu institusi mempunyai segi positif, pemanfaatan big data, digital, cara dan sistem kerja yang efekif dan efisien. Walaupun dapat berpotensi negatif apabila tidak tidak ada sinergi dan kolaborasi.

Pengisian formasi lowongan dengan perekrutan CPNS serentak di seluruh Indonesia dengan tahapan seleksi dari seleksi administrasi, SKD dengan CAT, SKB. 

Mengingat sejak awal berkomitmen meningkatkan kualitas birokrasi, maka perekrutan sebagai pintu pertama dan utama untuk memilih CPNS yang kompeten, berkualitas, profesional dan kredibel. Apalagi menghadapi era desrupsi 4.0 diperlukan CPNS yang tangguh, kompetitif, dan kompetensi dibidangnya. 

Hal ini untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin beragam, komplek, memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan. 

Oleh karenanya ekspektasi Menpan dan RB untuk memilih CPNS dengan menentukan passing grade sebesar 298. Namun hasil dari SKD ternyata tidak seperti yang diharapkan karena yang lolos hanya 10 persen. 

Tingkat kesulitan soal-soal SKD khususnya karakteristik kepribadian menjadi "kambing hitam" untuk memenuhi passing grade minimum sebesar 298 dari jumlah keseluruhan 500. Kebanyakan tidak lolos di nilai karakteristik kepribadian yang tidak memenuhi nilai minimun 143. 

Namun hal ini bukan berarti kepribadiannya buruk, tetapi semata-mata karena peserta harus membuat keputusan memilih jawaban yang hampir sama maknanya dalam waktu singkat. Memang tidak ada salah benar, tetapi setiap jawaban mempunyai nilai 1 sampai 5.

Tingkat kesulitan ini ternyata berbeda dengan tahun sebelumnya pada tes wawasan kebangsaan. Pastinya pembuat soal-soal tes adalah orang-orang yang sudah ahli dibidangnya, sehingga tidak perlu diragukan kredibilitasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun