Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Mati Gaya" Ketika Kompasiana "Ngambek"

8 Oktober 2018   12:52 Diperbarui: 8 Oktober 2018   16:09 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kompasiana termasuk 10 besar media digital di Indonesia versi ComScore 2017 sejak hari Sabtu membuat anggotanya putus asa, uring-uringan (Pak Tjip) kompasianer yang aktif, dan "mati gaya" bagi penulis. Betapa tidak, satu-satunya blog media yang membuat orang menjatuhkan hati untuk berlabuh, telah "ngambek" lebih dari 48 jam. Mengapa bisa begitu ?

Simak data statistik per 31 Desember 2017, dengan 355.000 anggota, 1.500.000 konten, 300 artikel per hari, 26.000.000 pageviews per bulan, 13.000.000 unique visitor per bulan, ini adalah fakta yang tidak terbantahkan.

Ketika Kompasiana "ngambek", efeknya sangat meluas, membuat kecewa, khawatir, takut kehilangan, rindu, marah, sedih, benci, putus asa pokoknya perasaan yang nano-nano menjadi  satu. Orang lain yang belum kenal Kompasiana pasti sangat heran dengan sikap Kompasianer yang tiba-tiba menggerutu, sedih dan "mati gaya". 

Kok bisa sebegitunya sikap Kompasianer yang tidak dapat "log in", beribu kali gagal, padahal sudah mencoba berbagai macam cara dan strategi . Ketika sudah memuncak rasa putus asa, akhirnya laptop dimatikan, ditinggal nonton televisi dan tidur. 

Harapannya esok pagi sudah dapat "log in", namun Minggu pagi Kompasiana masih tetap "ngembek". Pasrah adalah kata kunci untuk menerima kenyataan, walau dalam hati masih penasaran dan timbul tanda tanya besar, tetapi tidak ada jawaban.

Kepikiran untuk bertanya langsung ke Editor Kompasiana dengan email hari Minggu tanggal 7 Oktober 2018 pukul 05.14 WIB, menanyakan kenapa sejak Sabtu sore akan masuk www.kompasiana.com,  sudah menuliskan email dan password dengan benar, tetapi tidak dapat masuk?

Apakah ini sedang ada masalah teknis? Respon Editor Kompasiana sangat cepat pukul 06.45 ada email masuk dari www.kompasiana.com,  yang menulis: "Kami mohon maaf, hingga saat ini Kompasiana sedang pemeliharaan server sehingga kompasianer sementara tidak bisa login. Bila ada informasi terbaru akan secepatnya kami sampaikan. Terima kasih". Jawaban singkat, padat yang melegakan, walaupun masih menunggu informasi lebih lanjut.

Daripada menunggu ketidak pastian, yang dapat membuat pusing kepala, mending ditinggal "refreshing" ke Imogiri untuk sarapan bubur krecek di tempat langganan "bu Kus". 

Dalam perjalanan menikmatai pemandangan pagi orang-orang desa yang melakukan aktivitas di sawah, ke pasar, penggajian, gowes, olah raga. Sungguh melewati pasar Imogiri lama yang rata menjadi lapangan setelah gempa bumi 26 Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 magnitundo. 

Pikiran kembali melayang saat gempa terjadi jam 05.99 waktu orang-orang sedang persiapan untuk bekerja, sekolah, dan kegiatan pasar sudah ramai. Walau gempa saat itu tidak berpotensi tsunami, tetapi sempat ada kabar hoaks "isu tsunami", yang membuat orang kalang kabut.

Setelah menikmati sepiring bubur krecek dengan telur pindang, tempe garit dan minum air jeruk panas, kembali menyusuri jalan Imogiri timur. Beruntung suami bersedia menemani untuk melupakan "mati gaya" karena tidak dapat "log in" di Kompasiana. Setelah sampai rumah mencoba lagi untuk "log in", namun tetap belum bisa, padahal sudah ada tulisan terbaru baru dari para kompasianer beberapa menit lalu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun