Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membaca Lingkungan Kerja Aparatur Sipil Negara

18 September 2018   11:37 Diperbarui: 18 September 2018   18:12 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan karier seorang PNS penuh dengan lika-liku, kadang ketemu jalan lurus, mulus, dan suasana gegap gempita, bisa seperti di gurun pasir penuh "fatamorgana" (harapan palsu). Namun tidak jarang jalannya naik terjal, berkelok, dengan tebing dan jurang serta sunyi, sepi, senyap, sendirian. 

Tulisan ini sekedar berbagi agar para PNS/ASN tetap waspada dan berhati-hati dalam meniti kariernya. Bahkan ada persaingan "perebutan" kekuasaan secara terang-terangan, kasar atau "silent", halus dan tidak masuk akal (dukun, paranormal pun bertindak).

Bukan pula bermaksud berkeluh kesah, apalagi  menakuti para PNS dan orang-orang yang berminat memilih menjadi abdi negara yang mulai 19 September 2018 membuka pendaftaran online. 

Sistem online, yang dijamin transparan, akuntabel, terbebas dari calo dan KKN, sehingga mendapatkan PNS yang kompeten, jujur, bermoral, berkarakter. 

Setelah lolos administrasi, tahapan selanjutnya mengikuti  CAT (Computer Assisted Tes), yaitu suatu metode seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar bagi pelamar CPNS.

Menurut Badan Kepegawaian Negara (BKN), CAT ini dipercaya bisa menjamin standar kompetensi dasar CPNS. Dalam TKD (Tes Kompetensi Dasar), ada 3 jenis bidang pengujian yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Inteligensia Umum (TIE), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). 

Perbedaan pokok tes masuk PNS era 1980 an dengan saat ini, jaman dulu test tertulis, hasilnya menunggu dikoreksi baru diumumkan dan tes wawancara. 

Saat ini tes sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sehingga nilai tes langsung diketahui. Kalau masuk "passing grade", baru tes wawancara dan tes kompetensi khusus. Pendaftar PNS dengan formasi yang disediakan tidak sebanding, sehingga persaingan ketat sekali untuk mendapat tiket masuk PNS.

Setelah menjadi PNS, meniti karier benar-benar dari bawah walau lulusan sarjana, karena belum mengetahui "medan" kerja yang sesungguhnya. Untuk diketahui bahwa teori dari bangku kuliah jauh berbeda dengan praktek di lapangan. Apalagi budaya kerja yang masih kental dengan sistem senioritas -- yunioritas. 

Sarjana baru harus pandai "membaca" situasi dan kondisi, ilmu dan teori yang dimiliki memang lebih tinggi dibanding rata-rata yang sudah lama bekerja dengan ijazah SMA/sederajat. 

Idealisme boleh disampaikan, namun tetap dengan sopan, santun, tanpa menyinggung dan melukai PNS yang sudah malang melintang bekerja. Bagaimanapun pengalaman bekerja lebih lama dibanding sarjana baru. Di sinilah perlunya "soft skill", sebagai PNS baru, untuk dapat cepat menyesuaikan dengan lingkungan dan budaya kerja baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun