Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apresiasi Kompasiana Semakin Memicu Semangat Menulis

6 September 2018   19:32 Diperbarui: 6 September 2018   20:04 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah bagi-bagi bonus untuk para atlet peserta Asian Games ke XVIII yang besarnya dalam kisaran Rp 150 juta sampai Rp 1,5 Milyar, dan Rp 20 juta untuk yang tidak mendapat medali, di kompasiana pun memberi apresiasi yang menurut penulis diluar dugaan. 

Tanpa bermaksud untuk membandingkan wujud dan besar apresiasi, Kompasiana menjadi tempat ideal untuk berbagi ide/gagasan/pemikiran, yang tidak pernah menolak tulisan siapapun asal sesuai dengan ketentuan yang sudah jelas. 

Tulisan itu harus orisiinil, bukan hasil jiplakan dan plagiat yang tidak melebihi 25 persen dari total artikel. Artinya kalau isi tulisan yang ditayangkan di Kompasiana ternyata hasil copy paste (copas), melebihi 25 persen pasti langsung di drop/tidak ditayangkan oleh pihak editor yang menjadi tim penilai sekaligus pengawas, dan pengeksekusi.

Dalam ketentuan konten Kompasiana sudah jelas tertulis ada larangan menulis judul dengan huruf kapital, ternyata masih ditemukan kompasianer yang tidak mengindahkan. Sepele nampaknya, namun menjadi tidak standar dalam penulisan judul. 

Ketentuan dalam konten Kompasiana ini sudah seharusnya ditaati oleh para Kompasianer, sehingga blog yang banyak peminat dan penggemarnya ini semakin ramai dikunjungi oleh para pembaca. 

Aneka profesi yang disandang oleh para Kompasianer  menambah warna tulisan yang ditayangkan dalam blog ini. Walaupun jujur diakui penulis masih belum paham kriteria yang menjadi pedoman editor dalam menentukan tulisan "terpopuler", "pilihan editor", "topik pilihan", "nilai tertinggi", dan "kompasianer pilihan".

Menulis di Kompasiana itu mengalir saja, namun ketika tulisannya mendapat predikat "pilihan editor", "topik pilihan", dan "kompasianer pilihan" itu menjadi apresiasi yang tidak pernah terduga. Tidak berlebihan bila tulisan dapat masuk kategori yang "bergengsi", bagaikan mendapat durian runtuh. 

Rasa syukur, ternyata tulisannya mendapat apresiasi dari tim editor itu sudah melebihi ekspektasi, karena niat menulis awalnya  sebagai pilihan pertama dan utama tempat  untuk "berlabuh" di saat kondisi dan posisi "jobless" , berada di titik nol dari "full speed", "full komitmen" dan "full semangat". Beruntung dapat meluncur, terhempas, di tempat yang menyenangkan yaitu blog kompasiana.

Berkali-kali menyebut Kompasiana sebagai tempat yang menyenangkan dan mengasyikkan, semoga tidak membosankan bagi para Kompasianer lainnya ketika meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Semua itu keluar dari hati nurani untuk mengatakan bahwa Blog Kompasiana patut mendapat "acungan" jempol. 

Apalagi bagi para penulis pemula, Blog Kompasiana menjadi tempat untk mengasah "kepekaan dalam membaca situasi dan kondisi" kemudian menuangkan dalam tulisan yang ditayangkan. 

Terlepas mendapat penilaian apapun dari editor, pastinya ada perasaan lega, puas, ketika sudah menayangkan tulisan. Sehari tidak membuka Blog Kompasiana, sepertinya sudah sangat ketinggalan informasi dan tulisan dari sesama Kompasianer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun