Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Pendidikan Ada di Sleman Yogyakarta

3 Mei 2018   11:45 Diperbarui: 3 Mei 2018   18:08 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Sleman di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), secara geografis mempunyai posisi paling strategis, karena berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Secara ekonomis menguntungkan, mengingat jalur transportasi langsung terhubung dengan Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, bila dibandingkan Kabupaten Bantul yang arah selatan sudah berbatasan dengan Samudera Hindia.

Secara administratif Kabupaten Sleman terdiri dari 17 Kecamatan, 86 Desa, dan 1.212 Dusun. Kecamatan Depok merupakan kecamatan terpadat dengan 3.069 jiwa per km2., dan Kecamatan Cangkringan dengan 549 jiwa km2 paling rendah kepadatan penduduknya. Hal ini karena sebagian wilayahnya masuk daerah ring 1 (satu) dari bahaya erupsi Gunung Merapi, sehingga penduduknya berpindah ke daerah yang lebih aman.

Destinasi wisata di Kabupaten Sleman Candi Prambanan, Kalasan, Ijo, Barong, Ratu Boko (bagus untuk melihat “Sunset”), Sambisari, Kaliurang, Museum Merapi, Moseum Ulan Sentanu, Monumen Jogja Kembali, Lava Tour Merapi, Lava Bantal, Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark, Stonehenge Cangkringan, Merapi Park, Bukit Teletubbies, & The Lost World Castle Jogja, Bunker Kaliadem, Batu Alien Cangkringan, Bukit Klangon, Tebing Breksi, Trans Studio Mini Yogya Maguwoharjo, The World Landmarks Merapi Park (https://nyero.id/tempat-wisata-di-sleman/).

Dari sekian destinasi wisata ini masih ada lagi destinasti wisata yang tidak kalah menarik dan sering menjadi tempat “favorit” bagi siswa sekolah, yaitu destinasi wisata edukasi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Siapa yang tidak mengenal UGM sebagai universitas tertua, ternama, terkenal di Indonesia, yang mengambil nama Patih Majapahit Gadjah Mada, ketika raja Hayam Wuruk berkuasa. Terkenal dengan sumpah "Amukti Palapa", tidak akan berhenti berperang sebelum mempersatukan nusantara.

UGM yang didirikan pada tanggal 19 Desember 1949, pada waktu itu mempunyai 6 (enam) Fakultas Kedokteran, Hukum (Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tata Negara, Ekonomi dan Sosiologi), Teknik, Sastra dan Filsafat, Pertanian, dan Kedokteran Hewan. Pada awalnya kegiatan perkuliahan di Keraton Yogyakarta, atas kebaikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Pada tahun 1974, secara bertahap UGM “boyongan”/pindah ke Bulaksumur Sleman Yogyakarta.

Dalam perkembangannya UGM saat ini mempunyai 18 Fakultas (Hukum, Ekonomi,  Ilmu Budaya, Psikologi, Filsafat, Isipol, Biologi, Farmasi, Geografi, Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Kedokteran Hewan, Kehutanan,  Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Pertanian, Peternakan, Teknik, Teknologi Pertanian. Satu (1) Sekolah Pasca Sarjana, dan satu (1) Sekolah Vokasi.  Dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), UGM termasuk Perguruan Tinggi yang paling lengkap mempunyai fakultas dengan berbagai disiplin ilmu.

Berdasarkan data 2016 (www.sdm.ugm.ac.id) mempunyai tenaga dosen dan kependidikan (tendik) sebanyak 7.885 orang, terdiri dari 2.109 orang (80,43%) dosen PNS, 401 orang (15,29%) dosen non PNS Tetap, 112 orang (4,27 %) dosen non PNS Tidak Tetap, 3.051 orang (57,97%) Tendik PNS, 254 orang (4,83%) Tendik Non PNS Tetap, dan 1.958 orang (37,20% Tendik Non PNS Tidak Tetap.

Keseluruhan SDM di UGM tersebut memberi kontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing untuk 18 Fakultas, 2 Sekolah Vokasi. Bila dirinci program studi di UGM yaitu 26 Program Studi Diploma, 68 Program Studi Sarjana, 6 Program Studi Profesi, 86 Program Studi S2, dan 44 Program Studi S3. Sedangkan jumlah mahasiswa keseluruhan sebanyak 55.000 orang. Inilah mengapa UGM disebut sebagai universitas terbesar di Indonesia, yang mahasiswanya berasal dari seluruh penjuru Tanah Air dan luar negeri.

Program Internasional Undergraduate Program(IUP), telah dibuka oleh Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Kedokteran Umum, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Jurusan Hubungan Internasional, Manajemen dan Kebijakan Publik).

Sedang fasilitas belajar, selain laboratorium, bengkel kerja, adalah perpustakaan, ada 1 (satu) perpustakaan Pusat, dan 18 (delapan belas) perpustakaan Fakultas, 2 (dua) Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana dan Sekolah Vokasi. Selain itu ada 65 (enam puluh lima) perpustakaan yang tersebar di berbagai jurusan dan pusat penelitian/pusat studi.

UGM sebagai PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum), yang mempunyai otonomi untuk mengelola sepenuhnya bidang akademik maupun non akademik. Pendelegasian otonomi di bidang akademik bersifat mandiri tanpa campur tangan pihak mana pun. Sedang kewenangan di dibidang non akademik, PTNBH tidak memiliki otonomi secara penuh, karena kenyataannya pengelolaan di beberapa bidang tertentu masih terdapat campur tangan dari pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun