Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta, petani

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kurangnya Tenaga Kerja di Sektor Pertanian di Tengah Banyaknya Pengangguran

12 Mei 2025   11:25 Diperbarui: 13 Mei 2025   08:52 2846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fenomena Kurangnya Tenaga Kerja di Dunia Pertanian. Foto dokpri/SRD

Saat musim tanam kedua (MT 2), akhir April 2025 saya mengalami gagal tanam dan harus tanam ulang. Untuk mendapatkan bibit baru tentunya tidak mudah, juga mendapat tenaga kerja dadakan sangat susah.

Meski demikian, kami tetap berusaha mencari bibit baru dari kelebihan petani lain. Pekerja tetap pun mencari bibit padi polibag di Ngawi. Intinya kami berusaha mencari bibit baru dan tenaga kerja.

Pagi itu sekitar pukul 06.00 ada kabar kalau bibit padi milik Pak Edi di kampung sebelah sisa. Saya dan suami segera menemui Pak Edi di sawahnya. 

Setelah bercakap-cakap Pak Edi mempersilakan kami membeli dan mencabutnya sisa bibit padi tanpa mematok harga. Kami pun segera pulang mencari tenaga ndaut (cabut bibit). 

Satu persatu warga yang biasa ke sawah saya datangi. Pertama Mbah S, ternyata dia tidak di rumah. Anaknya yang sudah dewasa mengatakan kalau Mbahnya sudah ke sawah, entah kerja di tempat siapa.

Saya pun mendatangi rumah Pak M, ternyata dia sakit. Mas K yang katanya sering kerja di sawah tidak memberi alasan hanya tangannya yang memberi isyarat tidak bisa. Begitu juga dengan Mbah T dia tidak bisa karena sudah janji ndaut di tempat lain.

Pagi itu saya hanya mendapat 2 pekerja dadakan dan 1 pekerja tetap padahal membutuhkan 4 sampai 5 orang. Bersyukur Pak Edi dan pekerjanya membantu cabut bibit.

Kurangnya tenaga di sektor pertanian. Foto dokpri/SRD
Kurangnya tenaga di sektor pertanian. Foto dokpri/SRD

Fenomena Kurangnya Tenaga Kerja di Dunia Pertanian 

Sulitnya mendapat pekerja di sawah sudah kami (para petani di desa) alami sejak lama. Pekerja sebut saja buruh tani sebagian besar usianya di atas 50 tahun, itu pun hanya beberapa saja. Jumlah buruh tani tidak seimbang dengan luas lahan yang ada di desa. Oleh karenanya petani/pemilik lahan kerap mengambil tenaga kerja dari luar desa bahkan luar kabupaten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun