Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Strategi Orangtua Mengenali dan Mengatasi Kesedihan Anak

28 November 2022   06:51 Diperbarui: 2 Desember 2022   22:59 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sedang bersedih. Bagaimana orangtua mengenali dan mengatasi kesedihan anak | Foto by shutterstock

Anak menjaga perasaan orangtua

Jangan katakan anak tidak peka, justru mereka sangat memahami perasaan orangtua. 

Ketika orangtua sedih karena kehilangan, seperti yang dialami saya, dia lebih menjaga perasaan ibunya daripada emosi dirinya.

Darimana saya tahu jika anak peka terhadap kesedihan orangtuanya? Setelah beberapa hari ibu saya meninggal, anak saya cerita dan menangis sambil memeluk.

"Mah, aku ingat mimi."

Lalu, bagaimana dengan ponakan, anak tetangga atau abak lain yang kehilangan bapaknya, maiannya, temannya, pengasuhnya?

Saya rasa sama, anak akan bersedih, ibunya juga bersedih. Namun untuk menceritakan kesedihan pada orangtuanya anak tidak akan tega karena memahami ibunya juga bersedih. 

Melihat kondisi itu anak mengalihkan kesedihannya dengan diam, bermain, bersepeda, ke masjid. Dengan demikian dia bisa menghibur diri sendiri juga meringankan kesedihan orangtuanya.,

Dia masih bingung dengan kenyataan

Bagi anak, orang meninggal itu sesuatu yang membingungkan. Banyak pertanyaan, kenapa dan bagaimana bisa terjadi, sehingga untuk menangis, bersedih pun untuk apa. Dia hanya merasakan kesedihan karena tidak melihat, tidak bersama lagi dengan orang yang disayanginya.

Agar tidak membingungkan anak, sebaiknya orangtua menjelaskan kenapa orang meninggal dengan bahasa yang mudah dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun