Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pada Angka 101 ada Pesan Kebaikan

25 September 2022   17:27 Diperbarui: 26 September 2022   06:16 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalah arti sebuah angka, itulah kata sebagian orang. Namun, angka pun menjadi penting karena menunjukkan besarnya sesuatu.

Angka juga memberikan sinyal kuat terhadap kehidupan kita. Kata ahli numeologi setiap angka memiliki getaran dan makna spesifiknya sendiri. 

Pastinya yang lebih tahu hal ini tentunya Acek Rudy Gunawan. Saya hanya mengutip dari media.

Namun, saya merasakan getaran di angka 101. Apa itu?

Mengutip dari TribunJogya, 2020, angka 101 dikaitkan dengan keberuntungan dan mengingatkan akan potensi yang kita miliki untuk mencapai impian. (Bunga Kartikasari, 2022)

Ketika saya mendapat angka 101 untuk 'Artikel Utama' di Kompasiana, saya pun yakin ini  menunjukkan keberhasilan. Saya berhasil melawan kemalasan yang selama ini sudah jadi bagian diri.

Keyakinan itu bukan berarti saya mengabaikan keyakinan pada Allah Swt. Sejatinya kehidupan kita sudah diatur Tuhan, kita hanya menjalani.

Jika kembali mengingat pertama kali menulis di Kompasiana, April 2020 saya jarang menulis. Satu bulan satu artikel terasa berat, walaupun sudah belajar ilmu kepenulisan pada Pak Cahyadi Takariawan. 

Pada Januari 2021 baru agak rajin menulis, ya 4 artikel dalam satu bulan sudah bersyukur sekali. 

Kemalasan saya bukan tanpa sebab, faktor utama karena merasa tidak percaya diri akan hasil tulisan. Saat itu mungkin saya sedang berada di fase insecure. 

Seringkali ketika selesai tayang, artikel itu saya berikan ke Pak Cah untuk minta dikoreksi. Ya ... malu-malu serem minta koreksi gurunya terus, sampai harus baca bismillah, shalawat 7 kali, karena takut, tapi butuh. Hik.

Sampai pada akhirnya didorong Mbak Siska Artanti untuk terus menulis, apapun hasilnya. Dorongan pertama ketika saya membaca artikel Opa Tjitadinata Effendi, kalau gak salah judulnya "One Day, One Article". Tersentuh sekali saya membaca artikel satu hari satu artikel.

Paling sering direpotkan juga untuk tempat bertanya selain Pak Cah dan Mbak Siska Artati adalah Ozy V Alandika, Pak Budi Susilo. Setelah satu grup dengan Bang Irwan Rinaldi, Bu Siska Dewi, beliau kena juga saya korek-korek lewat pesan pribadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun