Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

3 Penyebab Utama Insecurity pada Remaja dan Cara Mengatasinya

15 September 2022   03:57 Diperbarui: 15 September 2022   05:06 3910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Penyebab insecurity pada remaja dan cara mengatasinya. Foto by shuterstock

Sebagian besar dari kita pernah merasakan tidak aman, termasuk saya. Bahkan di depan publik. teman online mengatakannya kalau saya insecure. Tidak ada jawaban yang tepat untuk saya sampaikan saat pertemuan online tersebut selain tersenyum.

Orang lain tidak dapat menilai kepribadian kita dengan baik. Apa yang terlihat di publik dengan sesungguhnya akan berbeda. Mungkin saja di depan kamera seseorang itu tegar, aman-aman saja, tetapi di belakang layar dia rapuh atau sebaliknya.

Lepas dari kebenaran menilai orang lain, saya tertarik untuk mencari beberapa sumber terkait insecure. Pun ada pertanyaan dari anak cewek tentang insecurity pada remaja berpengaruh pada kesehatan.

Sebenarnya anak saya bisa mencari beberapa sumber di jurnal atau media online, tetapi ketika bersama, ini kesempatan saya untuk diskusi, menyelami pikiran anak. Dengan bahasa yang ringan dan tentu sebatas pengetahuan saya, diskusi dengan anak akan lebih baik. 

Jika remaja insecure atau bahkan kita sendiri mengalaminya dan dibiarkan akan berakibat terhadap kesehatan mental. Untuk itu mari kita sama-sama kenali penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab dan Cara Mengatasi Insecurity pada Remaja

Insecurity bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa, remaja atau anak-anak. 

Penyebab insecurty beragam, mulai dari masa kanak-kanak yang tidak bahagia, trauma, pengalaman kegagalan, kesepian, kecemasan, keyakinan negatif tentang diri sendiri. Ingin sempurna, memiliki orang tua atau pasangan yang kritis. Semua itu dapat berkontribusi pada rasa tidak aman.

Menurut Melanie Greenberg, Ph.D., seorang psikolog sebagaimana yang saya kutip dari psychologytoday, 2022, ada 3 penyebab yang paling umum terjadi. 

1. Kegagalan atau penolakan 

Setiap orang sukses mengalami hal-hal negatif dalam proses menuju kesuksesan. Mereka menerima suatu penolakan sehingga untuk sukses pun gagal. Sebagai contoh, gagal mendapat tempat kuliah impian, gagal dalam pekerjaan dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun