Pekerjaan ibu rumah tangga itu tampak mudah, tetapi, banyak yang tidak bisa membagi waktu dengan keluarga.
Saya berhenti bekerja dan mengubur cita-cita sudah menjadi kesepakatan berdua sebelum menikah. Dua tahun pernikahan tidak ada masalah, karena saya sibuk dengan anak dan kelurga kecil.
Namun, ketika kelahiran anak kedua, kerinduan bekerja di luar rumah mulai muncul.Suami tetap tidak mengizinkan, alasannya jelas, anak-anak nanti terlantar.
Kami berusaha diskusi supaya saya tidak jenuh dengan rutinitas di dapur dan anak-anak. Akhirnya, dua tahun berikutnya mulai usaha toko besi. Sepele tujuannya hanya untuk mengisi waktu sambil momong anak-anak.
Ternyata apa yang saya pikirkan di awal, salah. Saya tidak bisa santai duduk manis menunggu meja kasir sambil ngasuh anak-anak. Semakin hari toko makin ramai, banyak pelanggan, sales yang ingin berhadapan langsung dengan saya atau suami.
Selain itu saya juga sering mendapat undangan pertemuan produk dari pabrik atau distributor. Waktu dengan anak-anak semakin berkurang. Pernah suatu hari anak yang pertama bertanya,
"Mamah sibuk gak, kapan ngantar aku ke Ramayana?" Sejak saat itu saya berpikir, apa terlalu sibuk sehingga untuk belanja ke supermarket bersama anak-anak pun tidak sempat.
Selain kesibukan di toko, saya pun harus mendampingi suami pameran ke berbagai kota dan luar Negeri. Itu membutuhkan waktu yang lama, minimal 7 hari berada di luar kota. Jika ke luar Negeri, ada penambahan waku perjalanan dan waktu ngurus dokumen.
Dengan kesibukan sebagai ibu rumah tangga yang berjubel, tetapi tidak ingin mengabaikan keluarga. Kita harus pandai menyiasatinya agar tidak kehilangan momen mesra bersama anak-anak.
Berikut tips ala saya sebagai ibu rumah tangga
Pertama, luangkan waktu setiap hari
Setiap orang memiliki waktu yang sama 24 jam, tidak mungkin selama itu dipakai bekerja terus. Tentu ada waktu di rumah, entah itu pagi atau malam. Terkecuali kerjanya di luar kota yang jarang pulang.
