Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RTC] Pahlawanku Lepas dari Dekapan

9 November 2021   13:56 Diperbarui: 9 November 2021   14:06 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mimi saat di ruang isolasi ICU RS. Dok.Pri

Tepat di hari ke-14 dirawat, hari Minggu, saatnya pemberian plasma konvalesen kedua. Aku sudah merasa bahagia, karena saturasi Mimi sudah naik menjadi 98 yang sebelumnya 75.

Selepas salat Magrib, bersama kedua adikku menuju ruang ICU, tiba-tiba perawat mengatakan,

"Teteh, Ibunya drop, plasma belum bisa kami berikan. Ini lagi diusahakan, semoga  sebelum pukul delapan malam, keadaan Ibu tambah baik," ujar perawat.

"Tadi pagi katanya baik-baik saja, sudah naik di angka 98, kenapa jadi drop, Pak?"

"Iya Teh, bahkan Mimi bilang ingin pulang saja. Sore tadi turun di angka 65."

Ruang ICU kembali hening. Aku masih melihat Mimi dari monitor, sesekali masuk ke ruangan kosong sebelah Mimi dirawat.

Tidak bisa mengelus, tetapi, mataku tertuju tajam ke arah mata Mimi yang berkedip-kedip.

Dalam keadaan panik, aku berkata,

"Ada perawat di dalam ruang, bisa bicara sama Mimi, semoga bisa memberi semangat, Pak!" pintaku kepada perawat laki-laki.

"Boleh, Ibunya dalam keadaan sadar terus, hanya sesak saja,"

Sebelum memberikan pesawat telepon. Perawat itu bicara dengan perawat yang ada di ruangan Mimi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun