Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keberagaman Karya dalam Pameran Bertajuk Rima Rupa

28 Oktober 2021   17:19 Diperbarui: 29 Oktober 2021   05:19 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Agus Yusuf dibeli oleh kolektor. Pameran JDA Rima Rupa/foto milik Mbah Bowo 

Mas Butong selaku ketua JDA juga melakukan seleksi dan dipilih 35 seniman difabel Indonesia berasal dari 15 kota. Selain dari Indonesia juga ada dari 10 negara lainnya, Filipina, Korea, Mesir, Brazil, Colombia, Afrika selatan, Australia, New Zeland, Kroasia, serta United Kingdom.

Lukisan Agus Yusuf dibeli oleh kolektor. Pameran JDA Rima Rupa/foto milik Mbah Bowo 
Lukisan Agus Yusuf dibeli oleh kolektor. Pameran JDA Rima Rupa/foto milik Mbah Bowo 

Perupa Agus Yusuf, anggota  AMFPA (Association Mouth and Foot Paintings Artist), dengan kelebihannya bisa menghasilkan karya seni bertema Borobudur dan alam dengan bahan cat minyak di atas kanvas. Lukisan ini telah dipinang oleh kolektor seni.

Faisal Rusdi sebagai penyandang cerebral palsy, anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists. Dia melukis di kanvas dengan cara "memegang" kuas menggunakan mulutnya, sama seperti Agus Yusuf. Dalam pameran kali ini dia memamerkan dua karya, salah satunya berjudul Jembatan Rusak.

Seniman Jason Cora Lejo dari Filipina, menampilkan karya berjudul The City (2021) dengan obyek yang mirip dengan situasi sehari-hari di Yogyakarta. Ada andong dan suasana keramaian orang-orang pada sebuah pasar dan toko. 

Di bagian lain, Brenton Swartz, memberi warna berbeda pada karyanya. Dia melukis dengan cat air, menampilkan obyek sebuah kursi kosong di tengah taman yang sepi dan kering. Suasana ngelangut hadir dari lukisan penuh impresi itu. (baca di sini)

Selain karya-karya di atas, masih banyak lagi karya seni yang dipamerkan. Besar harapan dengan adanya pameran ini bisa menghapus stigma terhadap disabilitas. Momen sumpah pemuda milik kita bersama, tak perlu membela negara dengan tenaga. Bagi penyandang disabilitas khususnya dan kita umumnya, membela negara bisa dengan berkarya, membawa nama Indonesia ke dunia.

Semangat sumpah pemuda.

28 Oktober 2021

Sumber bacaan Solider.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun