Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketahui Penyebab dan Cara Menangani "School Refusal" pada Anak

26 September 2021   08:30 Diperbarui: 29 September 2021   08:47 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi school refusal | Sumber: istockphoto

Kita bisa bayangkan jika kita fobia terhadap sesuatu, misalnya makanan, lalu dipaksa makan makanan tersebut, maka akan nangis bahkan menjerit. 

Baca juga Strategi Time Out pada Anak

Ilustrasi anak bersama teman-tannya | Sumber: depositphotos
Ilustrasi anak bersama teman-tannya | Sumber: depositphotos

Anak menolak bersekolah, bukan masalah perilaku, tetapi bentuk kecemasan yang menuntut perawatan dan penyelesaian dari orang tua dan guru. 

Sebagai orang tua, kita bisa melakukan beberapa strategi yang disarankan Joel L. Young, MD..

Pertama, tidak mempermalukan anak karena tidak ingin ke sekolah. kita bisa menjadi pendengar yang mendukung.

Misalnya ketika di hadapan teman atau orang yang kita temui, jangan menceritakan bahwa anak kita malas sekolah, dia sering menangis. Jika anak mendengarnya, tentu dia akan lebih malu.

Kedua, berbicara dengan anak tentang alasan dia tidak ingin pergi ke sekolah. Dalam hal ini kita bisa menerapkan metode brainstorming. 

Branistorning adalah metode yang sangat umum untuk menemukan ide-ide dan pemecahan masalah. Kita bisa membicarakan tentang guru yang galak, siswa yang nakal dan bertanya tanggapannya,

Ketiga, konsultasi dengan pihak sekolah.

Teman diskusi orang tua ialah guru wali kelas atau guru BP. Pada umumnya, mereka memiliki kesabaran atau ketelatenan. Dia juga tahu karakter setiap anak didiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun