Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Memutuskan Menikah pada Masa Quarter Life Crisis?

19 Mei 2021   16:18 Diperbarui: 22 Mei 2021   16:15 1513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan. (sumber: PEXELS/TRUNG NGUYEN via kompas.com)

Mengapa kita mengalami krisis seperempat kehidupan? JR Thorpe menjawab karena ada tekanan. Di desa orang hidup dengan sederhana, apa adanya. 

Tekanan hidup hanya seputar kebutuhan sehari-hari dan itu bisa diselesaikan dengan bekerja. Lapangan pekerjaan sudah tersedia, tinggal melangkah untuk bekerja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, tidak menutup kemungkinan remaja desa pun mengalami masa krisis seperempat kehidupannya. Itu hal yang wajar karena semua orang mengalami masa peralihan dari remaja menuju dewasa. Untuk mengatasinya, sebagai orang tua, kita mempersiapkan pengetahuan untuk anak-anak, supaya kelak mereka bisa melewati Quarter life Crisis.

Charlotte mengatakan, "Di antara tiga jenis pengetahuan yang layak dimiliki anak; pengetahuan tentang Tuhan, tentang manusia dan tentang alam semesta. Pengetahuan tentang Tuhan ada diperingkat pertama." (Ellen Kristi, hal 107)

Salam hangat, semoga bermanfaat

karepe = maunya
anak lanang = anak laki-laki

Bahan bacaan
Bustle.com
tafsirq.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun