Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menjadi Ibu Rumah Tangga Rentan Mengalami Depresi, Berikut Langkah-Langkah untuk Mengatasinya!

11 April 2021   17:43 Diperbarui: 16 April 2021   02:06 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu rumah tangga yang mengalami depresi. Sumber: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM

Bahkan teman saya tadi pagi telepon, menceritakan kesibukannya sebagai pegawai, "Enak situ, Mak, sebagai ibu rumah tangga, setelah nyuci bisa menulis, tidur. Sedangkan saya harus ke kantor, ngurus ini, itu."

Sama seperti kata anak saya yang kecil. Nah ketika kita memperkenalkan diri sebagai ibu rumah tangga, yang terbayang di pikiran mereka hanya seputar nyuci, masak, setrika, beres-beres rumah. Apa benar sebatas itu? Untuk sebagian memang iya, tetapi bagi saya tidak.

Selain melakukan pekerjaan rumah, saya juga harus membantu pekerjaan suami, seperti; membuat promo lukisan, membuat surat elektronik ke Swiss di mana suami kerja, mengirim lukisan. 

Urusan sawah, walaupun sebagai pemerhati, saya harus menyelesaikan masalah yang tidak bisa ditangani karyawan. Ada laporan pupuk langka, saya harus menghubungi beberapa toko pupuk hingga distributor. Stres juga, walaupun berhadapan dengan android dan laptop.

Kata ibu rumah tangga yang kerja kantoran, "Saya lebih stres"

Menurut Tiara Puspita, psikolog klinis dari Tiga Generasi kepada Liputan.6, "Keduanya kelompok ibu ini sama-sama memilki tanggung jawab dan tingkat stres yang tinggi. Keduanya tidak bisa dibandingkan, kerana mereka menjalani kehidupan dan keseharian yang berbeda yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan."

"Aktivitas yang dilakukan oleh ibu rumah tangga dan ibu bekerja perlu diperhatikan, karena keduanya menghabiskan waktu untuk orang lain," ujar Tiara lagi.

Ibu rumah tangga atau ibu pekerja kantoran harus bisa menyeimbangkan pekerjaan dan hubungan diri sendiri. Semua pekerjaan tidak bisa disulap menjadi kelar dalam waktu singkat. 

Dan kita tidak bisa menyenangkan seluruh anggota keluarga dengan mengambil alih semua pekerjaan rumah sendirian. Semua anggota keluarga harus terjun, saling membantu.

Ada banyak penyebab kenapa ibu rumah tangga mengalami depresi dan stres;

Kehilangan tujuan

Saya pernah mengalami di mana situasi merasa tidak berharga. Peralihan dari perempuan pekerja kantoran, memiliki gaji sendiri, bisa memberi orangtua sendiri. Tiba-tiba dengan status ibu rumah tangga yang banyak menghabiskan waktu di rumah tanpa gaji, tanpa pegangan uang sendiri, merasa hidup tidak berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun