Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Benarkah Minum Arak Menjadi Kebutuhannya?

5 Maret 2021   12:19 Diperbarui: 5 Maret 2021   13:09 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber walpaperlist.com

Masa pandemi, tradisi minum arak di malam manggulan hilang karena ada larangan mengadakan hajatan. 

Nikahannya pun diadakan secara sederhana dan dilarang mengundang tamu banyak ke rumah. Namun, apakah tradisi minum miras, apakah berhenti? Selama masih diproduksi aku kira tidak akan hilang tradisi itu.

Masalahnya miras juga mudah untuk mereka dapatkan. Minuman beralkohol ini didapatkan dari produksi rumahan dari hasil fermentasi beras ditambah zat alkohol. 

Mereka sering menyebutnya arak jawa. Mengenai harga pasti lebih murah dari miras produksi pabrik seperti whisky, bir atau jenis lain.

Salam,
Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun