Bruuk .... Suara pintu dibanting.
Ada apa ini, suasana rumah yang hening tiba-tiba bising. Sang bunda berlari ke arah suara. Namuan, ketika mendekat bukan lagi suara pintu, tapi suara anak laki-laki teriak.
"Mba, kenapa meja kecilku dibrantakin!" bentak adiknya.
"Sudah diberesi lho," sahut sang kakak teriak.
"Besok jangan pinjem lagi!" Ancaman mulai terlontar dari sang adik.
"Pinjem sebentar, buat les sama teman-teman," jawabnya keras.
"Sebentar apa, tiap les selalu pakai mejaku, teman saja dipentingkan, aku gak," kata si adik dengan penuh emosi.
"Sebentar!"
"Nggak boleh pinjem lagi!" tukas adik tak kalah keras suaranya.
Lantaran dua-duanya dilanda nafsu amarah. Dua kakak adik itu sudah lupa kalau mereka saling bersaudara, semua berubah menjadi pesaing, saling menjatuhkan dengan kata-kata, berebut meja. Â
Akhirnya yang terjadi sungguh tidak menyenangkan. Sang Ayah datang membentak kakak, karena berpikir adik yang benar, kakak salah. Dua jagoan kroyok kakak yang nangis ditutupi bantal.