Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cegah Penularan Covid-19, MPLS SMPN 9 Madiun Dilaksanakan Secara Daring

15 Juli 2020   14:33 Diperbarui: 15 Juli 2020   14:36 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Studio SMPN 9 Madiun. Dok.Pribadi

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun ajaran baru 2020/2021 tingkat SD, SLTP dan SLTA di Madiun, berlangsung tanggal 13-15 Juli 2020. MPLS dilaksanakan secara dalam jaringan atau daring, baik melalui zoom, facebook ataupun whatsApp.

Walaupun dilaksanakan secara daring lewat media sosial, tidak menghalangi minat para siswa baru untuk mengikutinya. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) itu suatu kegiatan awal tahun ajaran yang ditunggu-tunggu para siswa baru.

Salah satu sekolah yang melaksanakan MPLS secara daring adalah SMPN 9 Madiun. Di ruang kelas yang disulap seperti studio televisi. Guru yang bertugas melaksanakan MPLS secara daring, membuat video siaran langsung melalui media sosial facebook.

Mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Dengan didampingi orang tuanya, para siswa baru mengikuti MPLS secara daring lewat akun Facebook Spenby Madiun.

Beberapa materi yang disampaikan dalam MPLS di antaranya, arti dan makna wawasan Wiyata Mandala, kelas inspirasi hingga penyuluhan pencegahan Covid-19.

Untuk kelas inspirasi,  pihak sekolah mengundang wali murid dari Farhan Miftachul Yusuf yakni Agus Yusuf. Ia adalah seorang pelukis disabilitas yang terlahir tanpa tangan dan tanpa kaki kanan. Namun, lukisannya telah banyak dikoleksi oleh kolektor dalam maupun luar negeri.

Salah satu guru SMPN 9 Madiun Teky Dwi Ana Sari, S.Pd.Mpd. mengatakan, dengan kehadiran Agus Yusuf sebagai narasumber kelas inspirasi, dapat memberi motivasi kepada para siswa baru untuk terus belajar dan belajar tanpa memandang kekurangan fisik.

Dikutif dari pesan Presiden Soekarno, "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang," kata Agus Yusuf.

Inilah starting point bagi pelajar. Memiliki cita-cita yang tinggi tentu harus dibarengi dengan action yang gemilang untuk mewujudkannya. Sebuah proses tidak akan membohongi hasil. Sekalipun terjatuh atau mengalami kegagalan tidak akan langsung jatuh ke bumi. Namun, akan ada bintang-bintang yang siap menerima bersamanya.

Setelah para siswa baru menyimak kelas inspirasi  Teky Dwi Ana Sari, S.Pd.Mpd. sebagai guru sekaligus pembawa acara, berharap, para siswa baru semakin percaya diri untuk terus belajar dan berjuang mencapai cita-cita. Ini bukan masalah di mana sekolah tetapi untuk apa sekolah.

Ia juga berharap setelah MPLS selesai, para siswa baru dapat mengikuti KBM dengan lancar meskipun dilakukan secara daring. Program belajar tanpa tatap muka dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun