Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani, Penulis

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencapai Keluarga Sakinah

28 Mei 2020   06:07 Diperbarui: 28 Mei 2020   06:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melayani keluarga memang membutuhkan keikhlasan tingkat tinggi. Hal ini tentunya sempat diragukan oleh semua orang tua ketika putrinya memutuskan menikah apalagi laki-laki yang akan dijadikan imam di dunia ataupun akhirat adalah seorang laki-laki difabel. Mampukah?

Tentunya sebagai muslim akan berkata Insyaallah mampu, karena pernikahan ini atas dasar karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, ajaran-ajaran ini pula yang dibekali semua orang tua untuk para putrinya ketika seorang wanita sudah ada kerelaan untuk menjadi teman hidup seorang pria, bersiaplah lelaki shaleh untuk meminangnya dengan Basmalah.

Pengenalan yang selalu didampingi saudara, family atau teman bisa dilakukan untuk mengenal satu sama lain  sebelum masuk ke jenjang pernikahan dan ini disebut taaruf, taaruf dinilai lebih baik dari pacaran karena tetap menjaga syariat dan etika masyarakat.

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

"Jangan sampai kalian berdua-duaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya), karena setan adalah orang ketiganya." (HR. Ahmad)

Kesepakatan kedua belah pihak terjadi yaitu pernikahan, menurut istilah lain adalah  Ijab Qabul. Ijab Qabul adalah ucapan dari orang tua atau wali mempelai wanita untuk menikahkan putrinya kepada calon mempelai pria, dan mempelai pria menerima mempelai wanita untuk dinikahi. Ijab Kabul merupakan ucapan sepakat antara kedua belah pihak. (Wikipedia).

Disitulah wanita mulai mempunyai kewajiban untuk bertaba'ul (pengurusan dan pelayanan) hal ini akan diminta pertanggungjawaban kelak di akhirat.

Dan untuk para lelaki yang sudah mengikat perjanjian dengan istri, tahukah Anda apa hak istri Anda?

Untuk para istri, tahukah hak suami atas diri istri syantik itu apa?

"Aku wasiatkan kalian untuk selalu berbuat baik," itulah kata-kata Rasulullah ketika mengingatkan kita tentang kewajiban dibalik amanah pernikahan, ada yang harus diperjuangkan dalam pernikahan ini.

Hati yang menerima, jiwa yang rela, sikap yang menentramkan penuh kasih sayang dan kesabaran untuk berjuang bersama, sudah siapkah? Aku bertanya pada diriku sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun