Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Recycle Bin

13 Juni 2017   20:53 Diperbarui: 13 Juni 2017   21:12 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Tasrina, aku sudah tidak sanggup lagi…” katanya sambil terisak. “aku akan pergi, mungkin dengan begitu mereka akan bahagia”

“Jesicaa,.. aku bahagia bangeeett, kamu tahu tidak aku sudah di terima di perusahaan  X” katanya sambil tersenyum bahagia

mungkin kita sudah akrab dengan percakapan seperti di atas, entah sebagai pendengar atau orang yang mengatakan hal yang serupa seperti percakapan di atas.

Apa kalian punya sahaba dekat ?, bahkan gak cuma deket tapi dekat banget yang udah pasti sering curhat sama kalian. Pernah tidak kalian merasa seolah-olah hanya menjadi recycle bin, tempat mereka membuang semua isi hati mereka. Kita harus mendengarkan apa yang mereka katakan dan bahkan mereka datang dengan berbagai ekspresi. Entah marah ataupun senang.

Terkadang mereka juga sampai meminta pendapat. Kita juga harus sabar sembari mendengar mereka bercerita entah mengerti atau tidak yang penting dengar.

Apakah anda tahu seorang recycle bin akan sangat mempengaruhi orang terdekatnya ? seorang recycle bin harus sangat ekstra berhati-hati dalam memberikan pendapat karena penapat yang mereka berikan akan mempegaruhi orang lain secara langsung.

Di negara luar misalnya, banyak terjadi kasus bunuh diri yang salah satu penyebabnya adalah depresi atau stress dan  karena tak ada yang mendengar keluh kesah mereka. Namun terkadang menjadi recycle bin itu tidak hanya menjengkelkan tapi juga menyenangkan.

Ha ?  menyenangkan ? gak salah ?

Yupss,,

kenapa ?

tahu tidak dengan menjadi recycle bin kita bisa meringankan beban orang lain, kita bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Sedih ataupun senang . dan yang paling penting kita bisa secara tidak langsung mengurangi angka kematian kasus bunuh diri.

Nah, yang pernah secara tidak langsung mengurangi angka kasus bunuh diri silahkan unjuk jari…!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun