Tidak Muluk-Muluk, Begini Tipe Ideal Atasan yang Saya Harapkan

Memiliki atasan yang baik dan perhatian tentu menjadi dambaan dan keinginan semua karyawan. Atasan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan. Jika memiliki atasan yang baik tentu kita bisa bersemangat dalam bekerja dan sebaliknya jika atasan memiliki sikap  yang tidak baik tentu kita jadi malas untuk sekedar masuk kantor. 

Setelah bekerja selama beberapa tahun, saya juga memiliki tipe ideal seorang atasan yang saya impikan. Hal ini karena lingkungan kerja yang  ada di kantor saya bisa dibilang belum kompetitif dan nyaman. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah dari atasan. 

Atasan tentu memiliki peran penting, karena kewenangan dan keputusan ada di tangan atasan. Keputusan seorang atasan tentu sangat berpengaruh dalam kenyamanan di lingkungan kerja. Karena pengaruh yang besar itulah saya memiliki tipe ideal atasan yang saya impikan sejak saya bekerja. 

Pertama, atasan yang tegas 

Sikap yang tegas menurut saya adalah hal pertama yang saya impikan dari seorang atasan. Sikap tegas di sini berarti mampu mengambil keputusan dan bisa bertanggung jawab atas keputusan yang telah dia buat. Seorang atasan harus memiliki sikap ini, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap situasi yang ada di lingkungan kerja. 

Jika seorang atasan memiliki sikap yang tegas maka ia akan dihormati oleh bawahannya. Perintah dan ucapannya pun akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab jika ia bisa tegas dalam memimpin. 

Tegas di sini juga berarti ucapannya tidak berubah-ubah. Misalnya saja kemarin bilang A, sekarang bilang B. Ketegasan seorang atasan tentu dibutuhkan saat memimpin anak buah. Karena sikap tegas inilah seorang atasan dihormati dan dihargai. 

Bersikap tegas juga berkaitan dengan berani mengambil keputusan untuk kepentingan perusahaan. Berani membela yang benar dan memberi peringatan bagi yang salah. Seorang atasan  yang  tegas akan lebih dihargai daripada atasan yang terlihat baik, namun tidak berani mengambil keputusan. 

Sudah seharusnya seorang atasan bertanggung jawab ketika anak buahnya melakukan kesalahan. Seorang atasan harus berani mengambil resiko dan tidak melempar kesalahan kepada orang lain.  

Terkadang ada atasan yang tidka mau terlihat salah dan ingin dianggap baik oleh semua orang. Sikap ini justru membuat atasan tersebut terlihat tidak memiliki pendirian dan tidak punya ketegasan dalam bertindak. Ia seolah membela semua orang meski orang tersebut salah. Sikap seperti ini tentu bisa membuat lingkungan kerja yang tidak kondusif karena seolah-olah atasan membenarkan semua orang meskipun orang tersebut salah.