Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Isolasi Mandiri, Membuat Saya Mengerti Sebuah Uluran Tangan Sangatlah Berarti

9 Juli 2021   13:48 Diperbarui: 10 Juli 2021   01:38 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dukungan orang terdekat sangat membantu saat menjalani isolasi mandiri| Sumber: Freepik via Kompas.com

Beberapa waktu yang lalu saya dan suami saya dikonfirmasi positif Covid-19. Sesuai dengan protokol, saya dan suami saya tentu harus menjalani isoman atau isolasi mandiri di rumah. Kebetulan kami hanya tinggal berdua dan jauh dari sanak saudara. 

Hal ini tentu membuat saya lega karena tidak ada orang lain di rumah selain kami berdua. Namun di sisi lain saya juga takut bagaimana dengan kebutuhan sehari-hari kami nantinya jika jauh dengan sanak saudara. 

Namun beruntung ada teman sekantor yang mau membantu membelanjakan kebutuhan sehari-hari. Saya pun merasa lega dan bersyukur serta tidak merasa cemas. Memang tidak semua orang kantor peduli dengan keadaan saya dan suami saya, bahkan banyak yang mengabaikan dan seolah terkesan menyalahkan. 

Bahkan selama menjalani isolasi mandiri ada beberapa kabar yang tidak mengenakkan tentang saya. Hal itu tentu membuat saya merasa cemas dan khawatir. Namun karena dukungan suami dan teman lainnya, saya pun bisa melewatinya dan alhamdulillah bisa menjalani isolasi mandiri hingga akhirnya dinyatakan negatif. 

Menjadi pengalaman yang begitu berarti 

Pengalaman menjalani isolasi mandiri bersama suami dalam kondisi jauh dari sanak saudara merupakan pengalaman yang sangat berharga. Karena musibah ini saya bisa menemukan hikmah yang luar biasa. 

Saya bisa lebih mengerti dan tahu bagaimana kondisi orang yang harus menjalani isolasi mandiri. Di mana tidak diperbolehkan untuk keluar dan harus berada di dalam rumah selama dua minggu. 

Bosan, jenuh, dan cemas itulah yang saya rasakan. Bosan dan jenuh karena harus terus di dalam rumah. Takut dan cemas karena takut akan terjadi gejala-gejala yang semakin parah. Namun beruntungnya hal itu tidak terjadi. 

Dari pengalaman menjalani isolasi mandiri saya juga tahu mana teman yang peduli dan tidak. Dukungan dari teman-teman ini sangat berarti selama menjalani isolasi mandiri. Karena mereka yang menghibur dan menenangkan agar tidak perlu takut dan khawatir. 

Terkadang mereka juga menawarkan bantuan yang mungkin dibutuhkan. Uluran tangan mereka sangat membantu saya untuk mengatasi kecemasan selama menjalani isolasi mandiri. 

Dukungan teman-teman dan orang sekitar saya rasa sangat membantu saya dalam mengatasi kecemasan. Selama menjalani isolasi mandiri tentu kekhawatiran sering muncul. Takut jika muncul gejala yang parah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun