Padahal semuanya sudah dibahas dirapat dan semuanya sudah setuju. Tapi pimpinan justru bertindak seenaknya sendiri dengan mengambil keputusan yang berbeda dari hasil rapat. Bukankah itu hal yang membuat kecewa para anak buah?Â
Hal ini juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan di tempat kerja. Banyak anak buah yang merasa pendapatnya tidak dihargai, ya termasuk saya.Â
Kedua, Rekan KerjaÂ
Kemudian hal kedua yang bisa menciptakan lingkungan kerja toksik adalah rekan kerja kita sendiri. Tidak dipungkiri dalam suatu kantor atau instansi pasti kita bertemu dengan orang yang kadnag membuat kita tidak nyaman dan tidak ingin dekat-dekat dengannya.Â
Selain karena ketidakcocokan, rekan kerja tersebut juga sering melempar masalah ke orang lain. Padahal dia yang harusnya bertanggung jawab, tetapi seolah-olah itu bukan tanggung jawabnya dan melempar kesalahan itu ke rekannya.Â
Rekan kerja seperti ini yang kadang membuat kita menjadi tidak betah di kantor. Karena melihatnya saja, kita sudah terbayang dengan perilakunya yang menyebalkan.Â
Saya pernah juga mengalami hal seperti ini. Di mana kesalahan yang tidak saya buat, namun justru saya yang kena imbasnya. Disalahkan atas perbuatan yang tidak saya lakukan tentu hal menyakitkan.Â
Namun walaupun sudah diberi penjelasan, hal itu seperti percuma. Karena tetap saja saya yang disalahkan. Akhirnya saya terima saja akibat dari perbuatan teman saya tersebut.Â
Hal ini tentu bisa memperburuk hubungan antar rekan kerja dan tentu saja bisa memperburuk keadaan di lingkungan kerja. Karena akan membuat lingkungan kerja menjadi tidak nyaman.
Bagaimana menyikapi kedua hal tersebut?Â