Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Alasan Mengapa Saya Dulu Tertarik dengan Buku Cerita

15 Mei 2021   08:07 Diperbarui: 15 Mei 2021   08:44 3797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:Berkeluarga.id

Buku cerita adalah salah satu buku favorit saya saat saya masih kecil. Membaca menjadi kegemaran saya karena suka dengan buku cerita ini. Membaca merupakan hal yang penting terutama bagi anak-anak. Karena dengan membaca anak-anak bisa mendapatkan pengetahuan dan menambah wawasan. Yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Karena membaca juga anak-anak bisa mendapatkan berbagai wawasan dan mengetahui hal-hal baru yang mungkin belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Karena itulah membaca harus diajarkan dan dikembangkan sejak dini. 

Ini adalah pengalaman saya ketika masih duduk di sekola dasar. Waktu saya mulai suka membaca cerita-cerita fiksi yang ada di dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia. Di dalam buku tersebut, biasanya ada banyak sekali cerita. Baik itu cerita rakyat maupun cerita keseharian. Karena itulah biasanya  saya  membaca ceritanya lebih dahulu sebelum membuka bagian yang  lainnya. 

Mengapa demikian?  Hal itu bukan tanpa alasan karena waktu itu usia saya masih kecil, jadi tentu  saja aku menyukai cerita. Namun selain karena faktor usia, beberapa alasan berikut ini mungkin menjadi alasannya mengapa saya  tertarik dengan buku cerita. 

1. Cerita yang Ringan dan Sederhana 

Alasan pertama adalah karena ceritanya yang ringan dan sederhana. Hal itu tentu karena buku cerita biasanya diperuntukkan untuk anak-anak jadi alur cerita dibuat ringan dan sederhana agar lebih mudah dipahami dan dimengerti untuk kalangan anak-anak. Karena cerita yang ringan dan sederhana itulah, saya jadi menyukainya. Lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti. Karena hal tersebut, tentu saja cerita yang ada di dalam buku itu begitu membekas di dalam ingatan. 

Cerita ringan iniah yang membuat anak akan tertarik dan inngin terus membaca. Dulu saya juga tertarik dengan cerita yang ringan dan sederhana bahkan ceritanya hanya sekali baca. Namun meninggalkan cerita yang begitu membekas dalam ingatan. Cerita anak dibuat ringan agar anak-anak bisa mudah memahami dan tentu saja bisa menumbuhkan minat baca pada mereka. 

Ketika ceritanya ringan maka anak-anak akan mudah untuk mengikutinya dan semakin ingin untuk terus membaca.  Dengan begitu anak-anak tidak akan berpikir terlalu berat saat membaca. Sebaliknya, anak-anak akan merasa terhibur dan senang saat membacanya. Karena  itulah buku cerita biasanya memiliki alur yang ringan dan tidak rumit. Dengan begitu anak-anak akan berminat untuk membaca. 

Peran orangtua dan guru tentu sangat penting dalam hal meningkatkan minat baca pada anak. Mungkin dulu, tantangannya tidak terlalu berat karena dulu anak-anak belum memiliki gadget. Namun sekarang, tentu tantangannya jauh lebih besar dan berat karena anak-anak banyak yang lebih  suka bermain gadget yang lebih menarik dan menyenangkan daripada membaca buku. Untuk itu, orangtua dan guru harus lebih pro aktif dan kreatif dalam mendidik anak agar mereka tetap memiliki minat pada bahan bacaan atau buku sejak kecil.

2. Penuh dengan Pesan Moral 

Alasan berikutnya adalah karena buku cerita mengandung pesan moral yang begitu bermakna. Pesan moral inilah yang mengajarkan anak untuk berbuat baik kepada orang lain. Memang terdengar klasik yaitu kebaikan selalu menang melawan kejahatan. Namun hal itu mengandung makna yang luar biasa yaitu anak-anak jadi tahu akibat dari perbuatan yang dilakukannya. Dengan begitu anak-anak akan menyadari pentingnya untuk berbuat baik. Hal itulah yang saya yakini waktu dulu. 

Terutama pada cerita rakyat. Di dalam cerita rakyat, banyak sekali pesan moral yang diajarkan. Seperti contoh cerita Malin Kundang yang mengajarkan anak-anak untuk berbakti kkepada orangtua terutama ibu.  Kemudian cerita Bawang Merah dan Bawang Putih mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah iri dan dengki kepada orang lain, dan masih banyak cerita lainnya  yang mengandung pesan moral yang tidak sedikit. Di dalam cerita rakyat tersebut banyak mengajarkan kepada kita untuk tidak berbuat jahat kepada orang lain karena setiap perbuatan kejahatan pasti ada balasannya. 

Hal itu sangat penting diajarkan kepada anak, agar mereka bisa menyadari dan menegrti mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan  yang tidak baik yang harus dihindari. Karena membaca cerita inilah saya dulu jadi tahu jika semua perbuatan  pasti ada balasannya. Yaitu kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan dan keahatan juga pasti ada balasannya. 

Meski setelah dewasa faktanya tidak sesederhana itu, namun saya masih meyakini jika kebaikan dan kejahatan itu pasti ada balasannya. Entah itu sekarang atau pun nanti. Karena saya meyakini siapa yang berbuat baik pasti akan berakhir dengan bahagia seperti halnya cerita rakyat yang biasanya berakhir happy ending.

Pesan moral yang  tersirat dalam cerita sangat penting diketahui anak. Karena dengan begitu anak-anak akan mengerti tentang akibat  dari suatu perbuatan. Jika hal ini ditanamkan sejak dini, maka anak-anak mungkin akan bisa menjaga sikap dan perbuatannya agar tidak mudah menyakiti  hati orang lain. Karena mereka mengerti akibat dari perbuatannya jika menyakiti hati dan perasaan orang lain.  

3. Meningkatkan Imajinasi dan Menghibur

Alasan terakhir adalah karena cerita itu bisa meningkatan imajinasi dan mampu menghibur. Hal ini berdasarkan pengalaman saya waktu kecil.  Yaitu ketika membaca cerita maka pikiran saya akan berkelana dan membayangkan apa yang sednag saya baca. Baik itu karakter tokohnya maupun adegan yang ada di dalam cerita. Saya bebas mengimajinasikannya sesuai dengan pikiran saya. Hal itu tentu sangat  bermanfaat bagi anak-anak karena uasia anak merupakan usia pertumbuhan. Dengan bebas berimajinasi, maka hal tersebut bisa meningkatkan perkembangan otak dan merangsang daya imajinasi mereka. 

Selain itu, cerita dalam buku cerita anak-anak selalu menghibur. Hal ini perah saya alami ketika membaca cerita, tak jarang saya senyum-senyum sendiri atau merasa jengkel karena alur ceritanya. 

Membaca cerita membuat saya merasa terhibur karena biasanya cerita berakhir dengan bahagia. Selain itu juga ketika saya meminjam buku dari sekolah saya selalu tak sabar untuk membacanya karena penasaran dengan cerita yang ada di dalam buku tersebut. Buku cerita memang bisa menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak. Karena dengan membaca buku cerita biasanya kita bisa masuk dan hanyut ke dalam cerita tersebut. Sehingga seolah-olah kita ikut terlibat di dalam cerit atersebut atau sedang mengalami kejadian yang sama seperti dalam cerita tersebut. 

Seiring bertambahnya usia, buku yang saya baca pun semakiin berbeda. Hal ini tentu saja karena usia yang bertambah, membuat selera membaca buku pun menjadi  berbeda. Jika waktu kecil saya suka membaca buku cerita setelah dewasa kesukaan terhadap buku  pun berbeda. Sekarang saya lebih menyukai novel, buku-buku pengetahuan, koran dan buku-buku lainnya. 

Dari sini saya mengerti tentang arti penting dari membaca. Kebiasaan membaca tentu  harus diterapkan sejak dini agar hal itu bisa menjadi kebiasaan hingga dewasa. Dimulai dengan membaca buku  yang ringan dan sederhana kemudian seiring bertambahnya usia, maka anak-anak akan menyesuaikan minat bahan bacaannya sesuai dengan usianya. Untuk menjadi kebiasaan, tentu harus dipaksakan. Awalnya mungkin berat, tetapi lama kelamaan hal itu akan terasa ringan untuk dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan. Dan akan terasa aneh jika tidak melakukannya. 

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun