Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

"Kapan Punya Anak?" Pertanyaan Klasik yang Mengusik

13 Maret 2021   11:25 Diperbarui: 15 Maret 2021   20:17 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sebuah keluarga. (sumber: Thinkstockphotos.com via kompas.com)

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sering saya dengar. Bahkan sudah seperti makanan sehari-hari. Baik itu dari keluarga maupun rekan kerja. Sebagai pasangan yang menikah saya juga ingin segera memiliki anak. 

Namun, Tuhan sepertinya belum memberikan amanah tersebut kepada saya. Terkadang saya juga merasa tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hal ini terkadang membuat saya merasa kepikiran dan itu mengganggu pikiran saya.

Pertanyaan tersebut memang wajar jika ditanyakan sekali dua kali, namun jika terlalu sering hal itu bisa menimbulkan stres bagi orang yang ditanyai.  Tentu hal itu tidak baik karena akan membuat mental seseorang terganggu. 

Bagaimana Cara Menanggapinya? 

Bagi yang sering mendapat pertanyaan seperti itu, bisa menimpali dengan balik memberikan pertanyaan padanya. Misalnya

"Kamu kapan mau nambah momongan?" bagi yang sudah punya anak 

"Kapan kamu nikah?" bagi yang belum menikah. 

Memberikan pertanyaan yang serupa akan membuat mereka juga merasakan bagaimana jika diberi pertanyaan yang serupa. Pertanyaan yang kelihatan sepele ini, tidak sesepele kedengarannya. Hal ini karena pertanyaan tersebut bisa membuat hati seseorang terluka. Untuk itu, alangkah sebaiknya kita menjaga hal-hal semacam ini. Karena saya merasakan sendiri bagaiman rasanya sering diberi pertanyaan yang sama, yang saya sendiri tidak tahu jawabannya. 

Mungkin bagi mereka yang menanyakan, hal itu bisa termasuk sebuah kepedulian kepada teman atau keluarga. Namun bagi yang ditanyai, hal semacam itu, bukan bentuk peduli tapi lebih seperti intimidasi. 

Karena hal ini bisa membuat orang yang ditanyai merasa rendah diri. Tentu hal ini bia berdampak pada kesehatan mental seseorang. 

Untuk itu, alangkah lebih baik jika kita tidak mengajukan pertanyaan semacam itu keluarga maupun rekan kerja. Kalau ditanyai mereka juga tidak akan tahu jawabannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun