Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menulis Diary sebagai Obat Patah Hati

4 Februari 2021   23:37 Diperbarui: 4 Februari 2021   23:55 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era media sosial seperti sekarang ini mungkin sangat jarang sekali anak muda yang suka menulis diary. Menulis diary mungkin memang tidak se booming waktu dulu di tahun 2000 an waktu saya masih kecil. Perkembangan teknologi memang telah mengubah gaya hidup manusia termasuk anak muda. 

Dulu ketika sedang jatuh cinta mungkin dia akan menulisnya di buku diary begitu juga ketika patah hati. Anak muda zaman dahulu lebih suka menulisnya di buku diary untuk mencurahkan semua isi  hatinya. Sedangkan anak  zaman sekarang lebih suka menulis caption di media sosial mereka dengan membagikan foto dan kata-kata yang menunjukkan perasaan mereka. 

Padahal menulis diary bisa menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan luka akibat patah hati. Aktivitas menulis dipercaya membuat seseorang menjadi lebih bahagia. 

Dilansir dari doktersehat.com, aktivitas menulis bisa menjadi obat untuk patah hati. Mengapa demikian? Ketika mengalami putus cinta, seseorang mengalami banyak emosi sekaligus sehingga membuatnya tidak fokus, sulit berpikiran jernih, atau bahkan memicu stres. Jika dibiarkan, kondisi ini juga dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang. 

Penelitian menunjukkan bahwa menulis jurnal tentang cara menghadapi putus cinta dapat membantu mendefinisikan perasaan kembali dan membantu kita menerika pengalaman tersebut dengan lebih baik. Menulis juga dapat membantu melepaskan pikiran dan emosi yang dirasakan selama mengalami perpisahan tersebut.

Ketika patah hati mungkin hati kita akan merasa terluka dan tidak terima dengan kondisi yang terjadi. Dengan  menulis kita bisa meluapkan emosi dan ekspresi yang kita alami dalam bentuk tulisan dan hal itu cukup mampu untuk meredakan luka patah ahti. 

Hal ini karena saat menulis, kita bisa mencurahkan semua beban yang ada di dalam hati. Sehingga hal itu bisa menjadi penyembuh luka akibat patah hati. Jika kalian nggak percaya kalian bisa mencobanya untuk menulis diary ketika patah hati. Kalian akan merasakan perbedaannya. Selain alasan di atas, ada beberapa alasan lainnya kenapa menulis diary bisa menjadi obat yang mujarab untuk patah hati

1. Bisa Lebih Produktif

Patah hati bisa membuat orang yang merasakannya menjadi sengsara. Makan tak enak tidur pun tidak nyenyak. Begitulah istilah yang biasanya digambarkan untuk orang yang sedang patah hati. Mau apa-apa serba tidak enak. Hal ini mungkin wajar, karena saat patah hati kita tentu merasa sedih dan kecewa. Hal ini tentu membuat orang yang merasakannya menjadi tidak bergairah dan tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Karena memikirkan kekasih pujaannya tidak ada di sanpingnya lagi. 

Daripada patah hati ini berlarut-larut kamu bisa meluapkannya dalam bentuk tulisan. Kamu bisa menulis apa saja yang kamu rasakan tanpa diketahui orang lain. Kamu bisa bebas mencurahkan semua isi hatimu dalam sebuah tulisan. Biasanya saat orang patah hati dia bisa menjadi lebih puitis dan emndapatkan kata-kata yang menyentuh ahti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun