Mengambil Hikmah dari Keluarga Ki Seon Gyeom dalam Drama "Run On"

Drama Run On merupakan drama yang sedang tayang di saluran JTBC. Drama ini diperankan oleh Im Siwan sebagai Ki Seon Gyeom dan  Shin Se Kyung sebagai Oh Mi Joo seorang penerjemah film. 

Drama ini menyajikan cerita yang menarik dengan karakter yang unik. Im SIwan memerankan Ki Seon Gyeom yang berasal dari keluarga terpandang dan berpengaruh. 

Karakternya polos dan pendiam meskipun dia adalah seorang atlet lari nasional yang terkenal. Sedangkan Shin Se Kyung mengalami kehidupan yang sulit dan dia harus berjuang untuk mempertahankan profesinya. Dia merupakan sosok yang pekerja keras dan tidak sungkan untuk menyampaikan pendapatnya di depan umum. 

Kali ini saya tidak akan bercerita dengan kisah perjalanan cinta dari karakter utamanya. Namun kali ini saya ingin mengambil sisi lain dari drama Run On ini yang mungkin tidak banyak ditampilkan dalam drama ini. 

Sisi keluarga dari keluarga Ki Seon Gyeom, tokoh utama dalam drama ini yang menurut saya relate banget dengan kehidupan keluarga pada zaman sekarang. 

Mengapa demikian? 

Dalam drama ini diceritakan bahwa Ki Seon Gyeom lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang terpandang dan berpengaruh besar di Korea Selatan. 

Ayahnya seorang anggota dewan yang memiliki pengaruh besar bahkan dia akan  mencalonkan dirinya kembali. Ibunya seorang aktris papan atas Korea yang telah memenangi berbagai penghargaan di festival film. 

Sedangkan kakaknya, Ki Eun Bi seorang pegolf yang selalu mendapat posisi pertama di turnamen. Melihat latar belakang keluarganya, pasti kita akan berpikir bahwa Ki Seon Gyeom akan hidup bahagia dengan kekuasaan dan pengaruh dari keluarganya. Namun faktanya berbeda. 

Ki Seon Gyeom justru merasa kesepian karena keluarganya sibuk dengan urusan masing-masing. Apalagi ayahnya yang ambisius hanya memikirkan nama baik keluarga tanpa memerhatikan perasaan anaknya. 

Ayahnya yang seorang anggota dewan tidak ingin nama keluarganya tercoreng karena dia ingin mengikuti pemilihan berikutnya. Jadi dia menuntut anak-anaknya untuk tidak membuat kesalahan fatal tanpa mendengarkan apa yang dirasakan oleh anak-anaknya.