Mohon tunggu...
Sri Pujiati
Sri Pujiati Mohon Tunggu... PNS - Nothing

Jepara, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalamanku, Hikmah di Balik Salah Jurusan

11 Januari 2021   08:26 Diperbarui: 11 Januari 2021   09:09 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari edukasi.kompas.com

Ini adalah pengalaman pribadiku saat salah memilih jurusan kuliah. Setelah lulus SMA aku tidak langsung melanjutkan kuliah karena belum ada biaya untuk mendaftar kuliah. Jadi aku memutuskan untuk bekerja dulu sambil mengumpulkan uang untuk mendaftar kuliah nanti. Setelah setahun akhirnya aku bisa mendaftar di kampus di daerahku. Uang tabunganku pun pas-pasan, jadi aku hanya mendaftar di jurusan yang sesuai dengan uang yang aku miliki saat itu yaitu di fakultas Syariah. 

Padahal sebenarnya aku ingin masuk di jurusan Akuntansi karena aku suka pelajaran berhitung. Tapi karena biaya di jurusan itu mahal, jadi aku memilih jurusan lainnya yang lebih terjangkau. Aku berpikir tidak apa-apa yang penting aku bisa kuliah dan melanjutkan pendidikan hingga jadi sarjana. Meski aku tidak menguasai materi yang ada di fakultas yang aku pilih, setidaknya aku ingin mencoba. 

Semester demi semester aku lewati, meski aku tidak sepenuhnya menguasai namun aku berusaha untuk beradaptasi. Di jurusan Syariah ini, banyak  materi tentang agama dan aku tidak terlalu menguasai. Namun aku tetap berusaha untuk belajar. Di awal-awal semester aku masih bisa mengikuti pembelajaran yang ada, namun semakin mendekat semester-semester akhir aku agak mengalami kesulitan. Karena materi yang disampaikan semakin mengerucut ke materi agama. 

Ternyata tidak hanya aku yang kesulitan, tapi beberapa dari temanku juga mengalami kesulitan. Bahkan banyak yang bilang mereka salah memilih jurusan. Tapi mau bagaimana lagi, aku sudah hampir mau selesai kuliah karena sudah di semester 7. Tidak mungkin aku keluar dan memilih jurusan yang lain. Itu hanya akan membuang waktu dan uang saja. Jadi meskipun kesulitan aku tetap melanjutkan kuliahku. 

Sejujurnya, aku bingung setelah kuliah ini aku akan bekerja di mana. Karena sekarang banyak  sekali sarjana yang kesulitan mencari kerja. Apalagi jurusan Syariah adalah jurusan yang sepi peminatnya. Jadi rasanya sulit untuk langsung bekerja  setelah wisuda nanti. Di tengah kebingunganku itu tiba-tiba ada seseorang yang membagikan informasi tentang lowongan CPNS di salah satu grup Whatsapp. Aku pun tertarik dan mencoba untuk mendaftar. Apalagi pendidikan yang terakhir boleh dari SMA. Aku pun semakin tertarik. 

Akhirnya aku mulai mendaftar CPNS di salah satu kementerian itu. Tahap demi tahap aku lalui hingga akhirnya tibalah pengumuman. Aku deg- degan, tapi alhamadulillah aku dinyatakan lulus dan menjadi PNS. Sebenarnya aku nggak punya cita-cita untuk jadi PNS, tapi mungkin ini jalan dari Allah jadi aku bersyukur. Setidaknya aku sudah mendapat pekerjaan, meski aku belum lulus kuliah. Kuliahku pun tertunda karena banyak agenda kegiatan yang harus dilakukan selama proses menjadi PNS itu. Hingga sekarang aku belum wisuda dan sedang proses untuk mengerjakan skripsi yang tertunda. 

Itu adalah pengalamanku. Ada hikmah di balik jurusan yang salah. Untuk teman-teman yang mau daftar kuliah sebaiknya pilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat kalian. Agar kalian tidak kebingungan saat lulus nanti. Tapi jika kalian sudah terlanjur memilih jurusan yang salah maka lanjutkanlah hingga selesai. 

Sebenarnya tidak ada jurusan yang salah jika kita mau bertanggung jawab dan berkomitmen dengan pilihan yang kita buat. Meskipun sulit, Tuhan akan menunjukkan jalannya. Jadi jangan merasa bersalah dan bertanggungjawablah dengan pilihan yang kita buat. Tetap jalani  dan terus optimis karena ada jalan untuk setiap orang yang mau berusaha. 

Semoga bermanfaat. 

Tetap semangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun