Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Harga Diri Dibela

25 September 2013   12:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia sebagai mahkluk sosial, tentu akan membutuhkan bantuan dari orang lain dan selalu bergantung kepada orang lain serta melakukan interaksi social dengan orang lain. Dalam interaksi tersebut, tentunya dapat terjadi konflik seperti perselisihan dan perseteruan yang menjadi masalah hingga berujung ke jalur hukum. Salah satu contoh, tawuran pelajar SMP yang terjadi 29 Mei 2008 di Jakarta Barat. Pemicu dan pendorong tawuran tersebut yaitu kesalahpahaman akibat aksi yang saling mencela antar kelompok yang satu dengan yang lain. Seringkali anak-anak muda zaman sekarang lebih memilih jalan kekerasan untuk menyelesaikan masalah, itu terjadi mungkin karena sifat agresifitas diri mereka yang tidak terkendali dan meniru kakak-kakak kelas sebelumnya. Peristiwa tersebut telah mencoreng nama baik sekolah mereka meskipun secara tidak langsung. Namun mereka tidak bermaksud demikian, justru sebaliknya, mereka berusaha membela citra sekolah masing-masing dari kaum jahil yang melecehkan martabat sekolah mereka. Hanya jalan yang mereka tempuh salah. Seharusnya mereka membawa nama baik sekolah dengan segudang prestasi yang diraih. Dampak yang dapat ditimbulkan dari tawuran pelajar tersebut : Ø      Dominan tawuran terjadi di Jalan / jalur lalu lintas kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, sehingga dapat mengganggu dan membahayakan kendaraan serta masyarakat yang melintasi daerah sekitar terjadinya tawuran. Ø      Cita-cita pelajar menjadi suram. Ø      Pendidikan para pelajar mengalami kendala. Ø      Pendidikan yang mereka jalani selama ini tidak membuahkan hasil sehingga tidak mempunyai prestasi yang membanggakan. Ø      Para pelajar akan dikenakan sanksi dari sekolah, bahkan yang lebih tragis, mereka harus menebus kesalahan yang dilakukan dengan mendekam dibalik trail besi. Ø      Dicap sebagai pelajar yang arogan, urakan dan tidak berguna bagi public. Perlu diperhatikan dalam beberapa tindakan anarkisme seperti tawuran beberapa orang pasti membawa senjata tajam, senjata api, senjata tumpul yang dapat melukai bahkan membunuh lawannya. Para pelajar tidak berpikir panjang akibat tawuran itu. Jika para pelajar terus menerus melakukan tawuran tersebut, maka kepribadian para pelajar menjadi terganggu dan akan merusak perilaku para pelajar Bangsa Indonesia. Saran untuk menindaklanjuti hal tersebut: Ø      Perlu adanya pengawasan&pemantauan terhadap anak oleh orang tua di rumah dan Guru di Sekolah serta serta bimbingan agar anak dapat menjadi lebih terarah dan berkembang lebih dewasa. Ø      Membentuk kesadaran masing-masing individu. Ø      Belajar dari pengalaman yang dapat diperoleh dari diri sendiri maupun orang lain. Ø      Menghormati perbedaan-perbedaan yang ada, jadikanlah perbedaan menjadi warna. Ø      Berlaku arif dan bijak. #On Majalah Sm@art Tangerang tahun 2008 # www.masterpieceofsrievadmy.blogspot.com/ketikahargadiridibela

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun