Mohon tunggu...
SRI MARYATI
SRI MARYATI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content writer

Penikmat sastra, demi memuaskan hasrat aksara yg mengembara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Membaca Buku" Fondasi Kekayaan Berpikir Manusia

4 Mei 2021   10:22 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Buku adalah jendela dunia". Dengan membaca orang akan memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Buku juga merupakan sumber harta yang tak ternilai harganya. Uang bisa habis, harta bisa lenyap, tetapi pengetahuan tidak akan pernah hilang dan akan abadi hingga kamu menghembuskan nafas terakhir.

Buku adalah kumpulan ilmu. Segala ilmu besar ada di dalam buku. Tokoh-tokoh pintar zaman dulu maupun sekarang selalu mencatat pengetahuan mereka ke dalam buku. Mereka beranggapan bahwa menulis adalah bentuk pengabdian pengetahuan yang secara tidak langsung sama dengan proses Pengabdian Peradaban. Membaca karya mereka yang tertulis dalam berjilid-jilid buku, sama artinya dengan mencoba untuk melihat luasnya dunia lewat lembaran-lembaran buku tersebut.

Membaca buku adalah sebuah tindakan yang Mulia. Membaca buku juga sama saja memuliakan manusia itu sendiri, karena manusia mulia dengan ilmu. Membaca buku bisa menjadi Fondasi Kekayaan Berfikir Manusia. Untuk itu, kita semua tahu betapa pentingnya membaca buku.

Miris, melihat generasi sekarang yang disibukkan dengan hal-hal yang tidak penting. Seperti bermain Sosial Media berjam-jam, bermain game dan masih banyak lagi. Padahal Teknologi Canggih tercipta, bukan hanya sekedar untuk hal semacam itu. Masih banyak lagi fungsi yang lain dan lebih bermanfaat.

Cobalah untuk beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk Gadjet atau Smartphone kamu. Untuk me-refresh otak terkadang dibutuhkan ketenangan, tidak harus pantengin benda pipih yang katanya ajaib itu. Banyak hal lain yang bisa kamu lakukan contohnya saja "Membaca Buku". Ada pertanyaan: kalo membaca bukankah dari internet kita bisa membaca? apalagi sekarang ada e-book. Kita tidak perlu membawa buku berat-berat kemana-mana sekarang untuk membaca saja sudah Easy.

Memang benar, kondisi tersebut tidaklah salah. Setiap orang mengatakan, mereka punya selera atau stayle masing-masing dalam membaca. Tapi coba deh kamu fikir lagi, sensasi membaca dari Gadjet atau Smartphone dengan buku dari kertas itu berbeda. Apalagi nih ya, kamu bisa me-manage diri kamu untuk tidak ketergantungan pada gadjet. Bisa juga menjaga kesehatan mata dan efek negatif yang di timbulkan dari pancaran elektromagnetik dari laptop maupun gadjet kamu.

Membaca buku bisa menjadi hobi yang positif. Apalagi seorang pelajar, mahasiswa dosen, guru, siapapun itu akan sangat berguna dan bermanfaat. Bahkan dengan membaca bisa juga mendatangkan pundi-pundi rupiah, tidak hanya sekedar hobi tapi bisa beralih menjadi sumber penghasilan. Menarik bukan.

Baiklah kita lanjut lagi membahas tentang membaca buku. Seperti yang kita tahu manfaatnya banyak sekali, hal-hal positif yang kita rasakan pada diri maupun sekitar akan terasa. Semakin banyak membaca, kita akan semakin banyak tahu dan semakin banyak yang kita ketahui akan membuat kita untuk selalu berfikir kritis bukan pesimis. Menebarkan aura positif tanpa kita sadari. Dan semua itu akan kamu rasakan hanya dengan satu kegiatan yang menurut orang biasa namun memiliki efek yang luar biasa.

Jadi masihkah kita ragu untuk memperjuangkan generasi penerus Bangsa menjadi penerus yang gemar MEMBACA?

Menguasai Teknologi itu tidak dilarang, malah sangat bagus dan sangat dianjurkan. Akan tetapi, jangan lupa kodrat kita sebagai manusia yang sangat dimuliakan derajatnya oleh sang Pencipta apabila memiliki ilmu dan ilmu itu kita peroleh dari membaca buku. Bukankah dalam Al-Quran sudah diperintahkan Iqro' (bacalah).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun