Mohon tunggu...
SRI MARYATI
SRI MARYATI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content writer

Penikmat sastra, demi memuaskan hasrat aksara yg mengembara.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bekal Seorang Penulis Pemula

16 Mei 2019   19:39 Diperbarui: 16 Mei 2019   22:51 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber pict:Kudo.co.id

Dalam artikel ini, saya akan memfokuskan bahasan tentang apa sih bekal bagi seorang penulis pemula? Atau kalian masih bingung apa yang harus dilakukan oleh penulis pemula itu.

Bagi kalian yang senang atau hobi menulis, namun bingung bagaimana dan apa yang harus dimiliki oleh seorang penulis pemula. Kalian sudah berada diartikel yang tepat. 

Mari disimak ulasan berikut ini. Tidak seperti penulis yang  telah memiliki kemahiran yang cukup tinggi (penulis senior), penulis pemula masih perlu bimbingan yang lebih terencana. 

Penulis yang telah mahir tanpa bekal pemahaman, tahapan menulis tidak akan menemui kendala yang berarti. Mereka akan mampu menuangkan idenya dengan baik. 

Beda halnya dengan penulis pemula mereka terkadang memiliki ide dan bahkan banyak sekali ide untuk menulis tetapi sering menemui kendala dalam meng-aplikasikannya.

Inilah beberapa bekal yang harus dimiliki seorang penulis pemula:

1. Memiliki kepekaan
Seorang penulis haruslah memiliki serangkaian kepekaan tertentu yang dikumpulkan, dilatih, dan diasah tajam-tajam ketika kita membaca. Rangkaian itu antara lain kepekaan bahasa yang mencangkup tulisan, paragraf, kalimat, arti kata, kiasan dan sebagainya. 

Kepekaan bahasa akan tercermin dalam gaya penulisan. Apakah tulisan itu menggunakan gaya sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca, apakah tulisan terlalu bertele-tele. Atau tulisan itu terlalu padat sehingga sulit dipahami oleh pembaca. Yang terpenting hasil akan sesuai dengan ragam tulisan dan pola penggarapan sesuai dengan ide yang akan dikembangkan, misalnya cerpen, resep, tulisan ilmiah, atau tulisan lainnya.

Selain kepekaan rasa bahasa, calon penulis hendaknya memiliki kepekaan terhadap fenomena yang berkembang dimasyarakat. Kita hendaknya mampu membaca tanda alam, dan tanda kehidupan. 

Asal kalian tahu, semuanya ini akan mempengaruhi ketajaman dalam memperoleh ide-ide. Dan ide-ide inilah yang akan dikembangkan dalam bentuk tulisan nantinya.

2. Memiliki Latar Belakang Informasi
Maksudnya latar belakang informasi disini adalah kekayaan atau kepemilikan pengetahuan tentang sesuatu hal. Informasi tentang bidang yang akan ditulis tentunya sebagai modal utama dalam kepenulisan. Sebagai penulis pemula, informasi dapat diperoleh dengan dua cara.

Pertama, melalui aktivitas membaca. Penulis harus berusaha banyak membaca buku atau sumber pustaka lain. Kedua, membaca peristiwa secara langsung. Penulis biasanya berupaya merasakan apa yang dialami orang lain. Hal yang harus dilakukan untuk kedua kasus ini menigkatkan kepekaan diri.

Sebagai seorang penulis, idealnya memiliki informasi yang luas. Tanpa itu, tulisan akan kering dan tidak enak dibaca. Kalau boleh jujur sih, terasa sekali manfaat membaca pada saya, karena memang benar setelah membaca entah itu cerpen, artikel, dan lain sebagainya ide itu langsung muncul.

3. Membaca Tulisan Orang Lain            
Seorang penulis pemula, biasanya memerlukan adanya model tulisan yang harus dibaca. Misalnya dalam penulisan cerpen atau puisi. Tulisan orang lain dibaca,dipahami, dikaji isi dan bentuknya, dianalisis gaya penulisannya, bila perlu dibuat kerangkanya. Barulah dicoba untuk menulis. Namun yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah menghidari peniruan yang persis sama dengan model, karena hal itu sudah melanggar hak cipta dan itu sangat fatal bagi seorang penulis. 

Apalagi seorang penulis pemula yang bisa menghancurkan image-nya sebelum tulisan dimuat dan tidak ada penerbit yang mau menerbitkan tulisannya dan tak kalah penting bisa dikenakan sanksi.

4. Menyenangi aktivitas tulis menulis
Menulis bukanlah sebuah keterampilan yang dapat dilakukan dengan berangan-angan. Menulis perlu aktivitas nyata yang dilatihkan. Menulis akan terasa nikmat bila disukai dan dapat menambah potensi kreativitas yang dimiliki.

Untuk latihan menulis itu sendiri, banyak ahli yang mengatakan bahwa mulailah dari hal yang terdekat contohnya menulis Diary. Dimulai dari hal yang ringan agar kita tidak merasa berat dan jenuh dalam menulis. 

Dimulai dari menulis keseharian kita, contoh kita habis mendapatkan hadiah ulang tahun dari sahabat, lalu kita tulis kedalam buku diary kita. Tanpa kita sadari dengan menulis terus-menerus kegiatan itu menjadi seru dan tidak jenuh pastinya.

5. Memiliki kebiasaan membaca
Seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Bahwa membaca dan menulis merupakan dua keterampilan yang saling berkaitan. Seorang penulis yang baik hendaknya juga sebagai pembaca yang baik. 

Sebuah ungkapan sederhana dikemukakan oleh Zainal Abidin bahwa membaca itu diibaratkan sebagai bahan bakar mesin kepenulisan.
Nah, itulah tadi analogi yang dikemukan oleh Zainal Abidin. 

Saya perjelas lagi maksudnya mengenai membaca, diibaratkan kalau membaca itu adalah sebuah pondasi dasar bagi kita penulis pemula. Bisa dilihat jika sebuah rumah atau bangunan bila didirikan tanpa pondasi pasti ia kan runtuh dan tidak akan pernah berdiri tegap dan kokoh. 

Begitu pula kita menulis tanpa membaca, jangan harap tulisan itu akan terbit atau tulisan kita itu tidak ada nilainya. Dan juga sulit menemukan ide untuk menulis. 

Semoga artikel bekal seorang penulis pemula ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang ingin menjadi penulis, atau yg sedang memulai untuk menulis.

Salam Literasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun