Mohon tunggu...
Sri Maryani
Sri Maryani Mohon Tunggu... Guru - Menulis, refleksi diri

Kepala Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Pendidikan Karakter di SD

13 Februari 2020   06:23 Diperbarui: 13 Februari 2020   06:37 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan dikembangkan melalui Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) meliputi religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas.  Penguatan Pendidikan Karakter dapat dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, ekstrakurikuler, maupun nonkurikuler.

Ruang lingkup pendidikan karakter adalah integrasi dalam mata pelajaran, optimalisasi muatan lokal, dan juga manajemen kelas. Pendidikan karakter identik dengan pendidikan budi pekerti. Sebenarnya pendidikan budi pekerti di sekolah dasar secara khusus terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.  

Namun dikembangkan juga pada mata pelajaran tematik terpadu maupun muatan lokal, misalnya bahasa daerah. Penanaman karakter juga dilakukan dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

Cara menanamkan karakter di sekolah dasar dilakukan setiap saat melalui penilaian sikap. Sikap yang dinilai dikelompokkan menjadi dua yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Baik sikap spiritual maupun sikap sosial masing-masing terdapat nilai karakter utama dan karakter operasional. Karakter operasional memudahkan guru dalam melakukan penilaian.

Nilai karakter utama sikap spiritual meliputi religius dan integritas. Dalam nilai religius terdapat karakter operasional seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan lain-lain. Sedangkan integritas mengandung karakter operasional jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dan lain-lain.

Nilai karakter utama sikap sosial yaitu nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan integritas.  Karakter operasionalnya nasionalisme antara lain cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dan lain-lain. 

Karakter operasional mandiri meliputi disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-inovatif, pembelajar sepanjang hayat, dan lain-lain. Karakter operasional gotong royong di antaranya suka menolong, bekerjasama, peduli sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dan lain-lain. Sedangakan karakter operasional integritas seperti jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dan lain-lain.

Nilai karakter utama yang dikembangkan menjadi karakter operasional sewaktu-waktu bisa ditambah sesuai kondisi satuan pendidikan. Setiap saat guru mengamati dan menilai sikap atau perilaku siswa. 

Perilaku yang diamati berupa perilaku positif maupun negatif berdasar pada karakter operasional. Setelah mengamati, guru wajib mencatat perilaku tersebut pada jurnal penilaian sikap. Bagi siswa yang berperilaku negatif dilakukan pembinaan dan terus diamati perubahannya.

Catatan perilaku setiap siswa direkap setiap akhir semester sehingga diperoleh catatan predikat setiap karakter operasional, meliputi sangat baik, baik, atau sudah mampu meningkatkan. Hasil penilaian yang berupa deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial dilaporkan dalam bentuk rapor dan dibagi kepada siswa setiap akhir semester dengan harapan dapat diketahui oleh siswa maupun wali murid.

Penanaman karakter melalui penilaian sikap spiritual dan sikap sosial tersebut dilakukan terus-menerus oleh lembaga pendidikan agar siswa memiliki kepribadian yang baik, yaitu siswa yang religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Harapan ke depan, para siswa sebagai generasi penerus bangsa mampu menjalani kehidupan serta menghadapi tantangan yang tentunya semakin berat dan kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun