Mila menatap halaman rumahnya, beraneka ragam
jenis tanaman bunga ada di sana, mulai dari bunga melati, kembang sepatu, serta beberapa jenis anggrek, tumbuh subur berkat cinta serta tangan dinginnya terhadap tanaman. Begitu indah tanaman yang dilihatnya tapi tidak bisa menutupi hatinya yang GALAU.
Sebentar lagi ia akan meninggalkan ini semua. rumahnya yang asri, kebun bunganya serta dapurnya yang bagus dan bersih,
Iya, Mila akan menggugat cerai Ilham, suami yang sangat di cintainya. Dia terpaksa melakukan ini.
Mila tidak tahan lagi ............
Mila adalah seorang ibu rumah tangga yang setia. kesetiaan baginya adalah kepada apa yang telah mendampinginya dengan rutin, tetapi Ilham tidak pernah menghargainya.
Dua puluh lima tahun pernikahannya dengan ilham tidak pernah membuat Mila bahagia. Ilham yang tempramen, selalu melukai hatinya dengan kata-kata kasar, bahkan kadangkala tak segan -segan Ilham memukul Mila.
Sering Mila merenung, apa salahnya, kenapa setelah menikah Ilham jadi berubah, sewaktu pacaran dulu, Ilham tidak pernah seperti ini.
Apa yang telah mempengaruhinya....
Pernah suatu kali Mila Memberitahukan masalahnya kepada mertuanya, tetapi mereka hanya menyuruh Mila bersabar, karena sifat Ilham seperti itu mungkin akibat terlalu di manja semasa kecilnya. Ilham adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.
Yang paling menyakitkan adalah kata-kata yang selalu di ulang-ulang Ilham apabila sedang marah..."kamu itu taunya apa, kuliah juga enggak selesai".
Padahal itu semua Ilham yang memintanya, untuk tidak menyelesaikan kuliahnya dan fokus menjadi ibu rumah tangga saja.
Untuk keperluan rumah tangga dan segala kebutuhannya, Mila memang tidak pernah kekurangan , tetapi sifat Ilhamlah yang membuat Mila ingin bercerai dan tidak bisa lagi mempertahankan rumah tangganya. Padahal Mila sangat mencintai Ilham.
Andaikan Ilham mau berubah........
Sebenarnya sudah sejak lama Mila ingin menggugat cerai suaminya tapi dia tidak mempunyai keberanian, lagi pula ia tidak tega melihat Maura anak tunggalnya mempunya orang tua yang bercerai dan sedikit banyak akan memberi efek yang buruk kepada Maura.
Tapi sekarang Maura telah menikah dan tinggal bersama suami yang sangat menyayanginya. Maura justru yang mensupport nya untuk bercerai dan mengajak ibunya tinggal besamanya, apabila orang tuanya nanti berpisah.
" Maura nggak tega lihat mama di sakiti terus sama papa."...begitu kata Maura.