Andin Pertiwi Adijaksa seorang Gadis yang dilahirkan dari keluarga sederhana.Karena status ekonomi keluarga nya yang tergolong minim sehingga membuat Andin sering dihujat dan dibully disekolah tempat ia menimbah ilmu dengan beasiswa KIP.
Andin adalah salah satu korban bully geng cubby di sekolah SMA Negri 17 Jakarta. Hampir setiap hari gadis malang ini diperlakukan secara tidak layak.Geng cubby yaitu sekumpulan cewek reseh dan genit yang selalu membully Andin atau pun siswa lainnya yang dianggap nggak pantas berada disekolah itu.Sehingga pada suatu hari ada seorang murid pindahan dari luar negri yang menjadi pelindung Andin dan melawan segala bentuk pembullyan yang terjadi.Dengan segala keberanian nya itu yang menghilangkan kebiasaan membully.
"Melawan Pembulyan"
Bullying seakan menjadi sebuah keharusan yang mendarah daging disetiap negara tidak terkecuali di Indonesia sendiri.Tidak dapat dipungkiri lagi jikalau Bullying sudah mendarah daging didalam bagi sebagian orang.Lalu bagaimana jadinya jikalau ada seorang gadis remaja tangguh yang melawan pembuliyan yang terjadi di SMA Negeri Favorit di kota Jakarta.Simak cerita nya hingga tuntas ya.
Di suatu pagi yang cerah seorang Gadis berparas cantik tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah barunya.
Dia adalah Laura Putri Arjuna.Putri seorang pengusaha sukses dan mamanya seorang pengacara terkenal.Karena sang papa memilki proyek penting di Jakarta maka dengan sangat terpaksa Laura pun harus turut ikut pindah sekolah.Sebab Arjuna tidak ingin jauh dari peri kecilnya itu.Begitu pula dengan sang Mama Bunga.Bukan hanya putri seorang pengusaha sukses Laura juga cucu dari pemilik sekolah Barunya itu.Laura memiliki wajah yang sangat cantik,putih mulus tanpa setitik noda,gigi ginsul,bulu mata lentik,bibir merah dan juga lesung dikedua pipi kiri dan kanannya.Rambutnya panjang dibiarkan terurai.
"Pagi Ma,Pa."Sapa Laura kepada kedua malaikat tak bersayap nya saat dimeja makan.
"Pagi juga peri kecil pa."Jawab Arjuna kepada putrinya itu.
Sementara Bunga tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk kedua jagoan nya. Tak perlu waktu lama kini sarapan pagi telah tersaji rapi dan waktunya makan.
"Belajar yang rajin ya sayang.Jangan lupa kalau lihat ketidakadilan yang terjadi disekolah lawan.Nggak perlu takut karena kebenaran itu pasti akan menang."Pesan Bunga kepada Laura.
"Siap kapten."Jawab Laura sambil mengangkat tangannya ke alis seperti hormat pada bendera.
"Ayo habisin makannya biar Papa anterin kamu ke sekolahan baru."Kata Arjuna.