Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Sekarang Ramah-ramah

30 November 2022   09:32 Diperbarui: 30 November 2022   09:46 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru ramah / xFrame - Pinterest

Kerut wajah para guru lalu bertambah dengan kebijakan tunjangan yang tak pasti. Tunjangan profesi, sertifikasi dan THR yang menjadi tambahan pendapatan guru setiap tahun sering berubah baik dalam hal jumlah, kapan turunnya, dan yang lebih parah, ada atau tidaknya. Akibatnya saya sering dapat curhatan guru yang sertifikatnya tidak pernah ada di almari rumah tetapi selalu piknik ke brankas bank sebagai jaminan hutang. 

Tidak hanya dari kebijakan pemerintah, tekanan juga datang dari murid dan walinya. Atas nama HAM, sering diberitakan guru dilaporkan ke dinas pendidikan, Ombudsman, LBH, bahkan ke polisi. Guru harus berhati hati dalam bersikap dan berperilaku terhadap muridnya. 

Hal itu tentu berbeda dengan jaman sekolah saya dulu. Pukulan penggaris kayu  jeweran atau cubitan adalah hukuman bagi murid bandel, bodoh atau tidak taat aturan. Jaman dulu guru selalu ditakuti dan disegani. Makanya tak jarang ditemui wajah guru yang sangar karena karena harus menjaga image. 

Lha jaman sekarang, dipelototi atau diomeli saja sudah bisa membuat murid ngambek, lapor orang tua atau dibuat viral di medsos. Apalagi jika terjadi kekerasan, wah hancurlah karier gurunya. Masih mending tidak dipecat atau di nonjob-kan, lha kalau kemudian dimutasi jadi security sekolah khan berabe.. 

Walau banyak tekanan, bisa menjadi guru harusnya bersyukur. Mereka masih lebih baik nasibnya dari banyak profesi lain, buruh misalnya. 

Buruh tidak pasti penghasilannya. Selain itu mereka rawan dirumahkan dan tak ada uang pensiun. 

Seorang guru sering dimudahkan urusannya gara gara dikenal oleh orang lain, orang tua murid, mantan murid dan orang orang yang menghargai profesi guru. 

Untuk menghormatinya, ada sebutan 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa', lagu Himne guru dan perlakuan istimewa ketika ada reuni. Jika beruntung, mantan muridnya yang berhasil akan memberi hadiah istimewa sebagai tanda terimakasih. 

Guru selalu mendapat tempat istimewa di mata mantan murid muridnya. Tak jarang, ketika mantan murid sedang makan di restoran atau warung, ketika melihat mantan guru sedang makan ditempat yang sama, mereka diam diam membayari. Walaupun ada juga mantan murid yang diam diam pergi karena takut dimintai traktiran. 

Kalau Buruh.. Tak ada lagu khusus buat buruh. Mereka membuatnya sendiri jika ada demo. Pun, belum pernah saya menemukan reuni para buruh atau melihat spanduk "Reuni Akbar 25 tahun Buruh Pabrik Cilok Tetap Cuan Angkatan 2017". Yang saya tahu malahan setiap tahun ada Reuni Akbar Alumni 212 yang tidak ada sekolahannya. 

Sekarang memang gampang dilihat dan ditemui guru yang ramah, dekat dengan murid dan orang tua. Di Tik Tok atau You Tube banyak divideokan guru yang becanda dan menggoda murid, joged bareng hingga membuat konten bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun