Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Magang Cerdas

1 November 2021   08:02 Diperbarui: 1 November 2021   08:12 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pekerja Cerdas/Sumber Gambar Shutterstock

Menjadi anak magang tak harus jadi pesuruh pasif tanpa daya. Kita bisa berlaku cerdas untuk mendapat keinginan dan kebutuhan saat magang. 

Saya pernah 2 kali melakukan magang di tempat dan waktu berbeda. 

Magang pertama saat memenuhi tugas akhir kuliah di tahun 1993. Saya diwajibkan melakukan magang selama 2 bulan. 

Atas rekomendasi seorang teman, saya mendapat tempat magang di tempat kerjanya yaitu sebuah perusahaan nasional transportasi truk di Semarang. 

Posisi magang saya sebagai sekretaris untuk direktur sesuai dengan jurusan kuliah. Teman yang memberi rekomendasi mempunyai jabatan sebagai sekretaris untuk pemilik perusahaan yang sekaligus Direktur Utamanya. 

Setiap hari tugas pokok yang diberikan adalah memeriksa data armada truk. Menghitung jumlah yang sedang beroperasi beserta muatan dan awaknya, posisi saat itu dan alamat yang dituju. 

Setelah tugas utama selesai, saya berurusan dengan surat menyurat dan filing data kantor. Tak butuh waktu lama bagi saya untuk menyesuaikan diri dengan tugas tugas tersebut.

Selain ketrampilan yang sudah dikuasai dari perkuliaham, saya juga sudah berpengalaman kerja sebelumnya yaitu sebagai asisten rumah tangga (ART) dan kondektur bus! 

Aneh, apa hubungan antara ART, kondektur bus dan Sekretaris? 

Ternyata lewat pengalaman beda 'alam' itu membuat saya tak canggung dalam bekerja dan bersosialisasi dengan staff lain. Sehingga ketika saya menganggur karena tugas utama sudah selesai, saya minta tugas lagi ke staff lain walaupun beda divisi. Saya memang tidak suka leha leha jika sudah dikantor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun