Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Remehkan Baliho

21 Agustus 2021   12:30 Diperbarui: 21 Agustus 2021   12:58 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya heran kenapa kebanyakan K-ners yang menulis tentang baliho kok nadanya pada negatif. Banyak yang bilang tidak efektif. Padahal kalau lihat fakta dibawah ini, apa masih pada bilang tidak efektif? 

Menurut data BPS tahun 2020, jumlah WNI YANG BUTA HURUP adalah 3,62%. 

Kalau dihitung kasar dikalikan jumlah pemilih pada pilpres 2019 lalu, yang angkanya 190 juta, maka hasilnya 6,8 juta lebih. Jumlah yang 'gurih' untuk diperebutkan politikus. Jumlah yang bisa menyamai peserta demo 212 yang di klaim diikuti 7 juta umat. 

Mengapa saya sebut 'gurih'?. Itu karena warga buta huruf tidak bisa membaca.  Mereka bisanya melihat gambar. Nah, pada waktu coblosan lalu, entah pileg atau pilpres, para pemilih buta huruf inilah menjadi 'sasaran tembak 'nya. Para politikus memasang baliho dimana mana. Di pasar di perempatan jalan di terminal, pokoknya tempat tempat strategis. Agar wajahnya dikenal, dihapal. 

Pernahkan Anda melihat ada yang memasang baliho di tengah sawah? di tengah kebun? 

Jika Anda orang awam, pasti pikirnya adalah kurang kerjaan, sia sia. Padahal itu  memang disengaja. Kebanyakan WNI buta hurup ada di desa desa. Dan baliho itu dipasang untuk menjaring mereka. 

Cerdas bukan? 

Masih ada data yang mendukung lagi. Menurut Kominfo, ada 12.500 desa yang belum ada atau masih susah sinyal. Jumlah yang lumayan besar. Kalau satu desa ada 100 orang, berarti 1,25 juta orang! 

Hal itu bisa dibaca, ada 1,25  juta penduduk disana yang kurang tahu medsos. Jangankan main medsos, HP saja belum tentu punya. Darimana  referensi mereka kalau ada pileg atau pilpres? Sebagian besar pasti dari gambar, foto. Darimana mereka lihat gambar foto tersebut? Tidak sedikit yang berasal dari baliho.

Sekarang sedikit lebih terang kan? Mengapa baliho masih dipilih. 

Masih belum selesai, menurut Kementrian ESDM ada 433 desa yang belum dialiri listrik. Kebanyakan adalah desa tertinggal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun