Mohon tunggu...
Sri Hartanti
Sri Hartanti Mohon Tunggu... Lainnya - Orang Biasa

Di sini aku hanya ingin berbagi cerita dari berbagai kisah yang aku kehendaki untuk dibaca orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Paradigma: "Terbaik"

29 Januari 2021   23:25 Diperbarui: 3 November 2021   21:17 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Umumnya, seorang anak dibesarkan oleh orang tuanya. Diasuh dan diajarkan menuruti serangkaian aturan. Pada keluarga yang menjunjung tinggi demokrasi, setelah anak mulai bisa diajak berdiskusi, aturan dibuat dan disepakati bersama. Namun, ada pula keluarga yang semua aturannya dibuat oleh orang tua. Saya sepakat semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Kata "yang terbaik" ini dapat ditafsirkan sendiri oleh setiap orang. Tak jarang semua yang terbaik itu berdasarkan versi orang tua.

Dari hari ke hari, seorang anak menemui banyak orang dengan pemikiran berbeda. Pandangan baru baik pembaruan ditemukan dari berbagai kejadian dan argumen setiap orang pada obrolan yang terjalin. Berbagai pandangan mengubah pemikiran sebelumnya dan atau membentuk pemikiran baru. Pemikiran tentang besar - kecil, jauh - dekat, berat - ringan, benar - salah, dan lainnya bermunculan, berkembang, menguat, dan melemah.

Perlahan sebagian dari pemikiran-pemikiran anak akan menjadi keyakinannya sendiri, termasuk mengenai mana yang baik dan yang kurang baik. Diantara hal-hal baik akan terpilih hal yang terbaik. Lalu, bagaimana "yang terbaik" menurut anak? Bagaimana jika "yang terbaik" menurut anak berbeda dengan menurut orang tua?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun