Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Harga Mie Instant Naik, Ah...Biasa Saja Kok

14 Agustus 2022   19:37 Diperbarui: 14 Agustus 2022   19:58 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak kenal dengan mie instant? Makanan rakyat yang terjangkau harganya sehingga tidak menguras kantong. Meskipun harganya murah, tapi rasanya enak dan  disukai oleh semua kalangan, mulai anak kecil, orang dewasa sampai orang tua.

Jenis olahan mie sering kita dijumpai diberbagai acara sebagai pelengkap lauk pauk. Meskipun mie sudah mengandung karbohidrat, tapi tak jarang, mie disandingkan dengan menu yang lain, dan dikonsumsi menggunakan nasi.

Karena bisa diterima hampir disemua kalangan, banyak perusahaan makanan berlomba memproduksi mie instant. Varian rasanya pun beraneka macam. Ada rasa ayam bawang, baso sapi, rasa soto, soto lamongan, ayam geprek, kari ayam, goreng pedas, sambal matah, Korean spicy, mie goreng aceh, rasa rendang, kaldu ayam,  dan masih banyak varian lain.

Cara memasak mie instantpun sangat mudah dan simpel. Hanya dengan memasukkan mie ke air mendidih, diaduk sebentar, tuang bumbu, maka mie instant sudah siap disajikan. Kalau jenis mie goreng, maka kita harus terlebuh dahulu membuang air rebusan, ditiriskan baru dicampur dengan bumbu. Sedangkan apabila jenis mienya adalah mie kuah, maka air rebusan tidak perlu dibuang, tapi langsung dicampur dengan bumbu.

Bahkan ada beberapa produk mie instant yang tidak perlu direbus atau memasaknya. Cara membuatnyapun lebih simpel lagi, yaitu cukup dituangkan air panas ke dalam mie, tutup sebentar dan campur dengan bumbu, maka mie instant sudah siap untuk dimakan. 

Mie jenis ini sudah dikemas dalam cup yang tahan air, sehingga aman meskipun dituang air mendidih ke dalam cup. Ada juga produk mie dalam kemasan kecil, yang cara memasaknya dimasukkan dulu ke dalam gelas, baru dituangi air mendidih. Ah, konsumen sungguh dimanjakan oleh produsen mie instant.

Masih jelas dalam ingatan ketika masih menjadi anak kost, mie instant menjadi menu keseharian tanpa berfikir panjang akan kebutuhan gizi bagi tubuh. Yang penting adalah kenyang. That's all. Bahkan pernah saat puasa Ramadhan, untuk mengantisipasi ketersediaan makanan saat sahur, saya menyetok mie instant sampai dua kardus. Hmmm

Mie instant yang memiliki varian rasa banyak sekali, akan saya masak secara selang seling untuk menghindari kebosanan. Hari ini rasa soto, besuknya kari ayam, lusa ayam geprek, lusanya lagi ayam bawang dan seterusnya.

Sekarang, untuk menikmati mie instant, saya lebih suka membuat bumbu sendiri. Bawang merah, bawang putih serta cabe ditumbuk jadi satu, di goreng, kemudian campur dengan mie. Jangan lupa tambahkan telur dan sawi supaya mie lebih nikmat. 

Kalau suka pedas, bisa ditambah dengan irisan cabe. Cara masak mie seperti ini menurut saya membuat cita rasa mie lebih nikmat dan tidak enek (berasa hendak muntah, mual), selain itu juga lebih sehat karena mengurangi konsumsi penyedap rasa yang terdapat dalam kemasan mie instant tersebut.

Menyikapi harga gandum sebagai bahan utama pembuatan tepung terigu yang merupakan bahan baku mie instant yang melonjak naik, tentunya akan berpengaruh pula pada harga mie instant.  Akan tetapi, penyuka mie tidak perlu khawatir. 

Masih ada mie jenis lain yang tidak berbahan gandum, yaitu mie soun dan bihun atau yang dikenal dengan mie putih. Mie soun berasal dari tepung tapioka sedangkan bihun berbahan dasar tepung beras. Mie putih ini menurut saya justru lebih sehat karena mengolah dan memasaknya harus menggunakan bumbu tersendiri karena tidak tersedia kemasan bumbu instant. 

Meskipun begitu, cita rasa mie putih tidak kalah lezat dari jenis mie instant atau  mie kuning. Kedua jenis mie ini bisa diolah atau dibumbu sesuai selera, baik pedas maupun gurih.

Naiknya harga gandum ini, sebenarnya sudah disikapi oleh produsen mie instant dengan memproduksi mie dobel atau miduo yaitu satu kemasan  berisi dua mie, yang tentunya harganyapun menjadi dua kali lipat. Sedangkan kemasan biasa, dengan harga yang sama, mienya berukuran jauh lebih kecil atau isinya lebih sedikit. 

Ini adalah satu strategi dagang bagi perusahaan untuk menyikapi naiknya bahan baku agar terkesan tidak menaikkan harga, yang berdampak akan ditinggalkan para pelanggan.

Dengan naiknya harga mie instant, secara pribadi saya merasa tidak keberatan karena tidak berdampak apapun terhadap saya dan keluarga, karena saya (sekarang) bukanlah pecinta mie instant. Justru ini saya anggap sebagai satu cara untuk bisa  sedikit demi sedikit meninggalkan olahan yang menurut saya memang harus saya kurangi untuk dikonsumsi.

Blitar, 14 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun