Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siswa Memberi Hadiah kepada Guru, bolehkah?

2 Juli 2022   19:45 Diperbarui: 2 Juli 2022   19:47 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: asset.kompas.com

Saya pernah menjadi siswa, menjadi seorang wali siswa dan saat ini sebagai seorang guru.

Dulu, saat masih menjadi siswa, saya juga pernah memberikan tali asih sekedar sebagai kenang-kenangan kepada guru saya. Akan tetapi, saat itu tidak semua guru saya beri tali asih. Hanya guru yang menurut saya "akrab" dengan saya saja yang pernah saya beri tali asih (hadiah). Tidak pernah terlintas dalam fikiran, hadiah ini adalah sebagai suap, tapi murni sebagai tanda mata saja. Lagi pula, tali asih yang saya berikan bukanlah barang yang mahal, tetapi setidaknya bisa dijadikan kenang-kenangan kelak bilamana kami telah berpisah.

Begitu pula ketika menjadi wali siswa, saya juga pernah memberi kenang-kenangan atau hadiah kepada guru anak saya. Ketika memberi hadiah, saya tidak pernah ada niat untuk menyuap atau gratifikasi tetapi juga hanya sekedar ucapan terima kasih karena telah mendidik anak-anak saya dengan baik, meskipun sebenarnya mendidik siswa disekolah memang sudah menjadi tugas seorang guru, tetapi menurut saya pribadi tidak ada salahnya apabila kita memberi kenang-kenangan kepada para guru. Jenis hadiah yang saya berikanpun bukan tergolong barang yang mahal, yang penting bisa menjadi pengingat bagi putra putri kami dengan mereka para guru.

Dan, begitu juga ketika menjadi seorang guru, saya juga sering menerima hadiah dari murid-murid saya, dan saya tidak pernah berfikir terlalu jauh, karena saya menempatkan diri ketika memberi hadiah kepada guru-guru saya dulu. Saya juga hanya berfikir bahwa murid saya memberi hadiah kepada saya hanyalah sebagai tanda mata, tanda sayang seorang murid kepada gurunya.

Namun, sebagai seorang guru, adalah sangat tidak diperbolehkan untuk meminta sesuatu kepada peserta didik. Jadi misalkan peserta didik memberi hadiah kepada gurunya, adalah murni berasal dari niat para siswa itu sendiri, bukan karena guru yang minta. Selain itu, guru juga tidak diperbolehkan melihat hadiah dari segi harganya. Berapapun nilai barang hadiah tersebut, yang terpenting adalah niat baik para siswa harus diberi apresiasi  dan diterima dengan baik.

Blitar, 2 Juli 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun