Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

19 Oktober 2021   21:57 Diperbarui: 19 Oktober 2021   22:09 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kajian subuh ahad pagi di Masjid Agung Miftahul Janah Wlingi Blitar pada hari minggu ini mengambil tema "Maulid Nabi Muhammad saw". Dan sebagai penceramahnya adalah KH. Anshori Baedowi.

Tanggal 12 Rabiul awal 1443 H pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 19 Juli 2021 yang jatuh pada hari selasa. Peringatan Maulid nabi Muhammad saw yang dihelat oleh kaum muslimin diseluruh dunia  merupakan satu bukti cinta kasih umat islam kepada sang rasul terakhir, Nabi Muhammad saw. Ada banyak cara dalam peringatan maulid nabi Muhammad saw, mulai dari tradisi slamatan, pembacaan kitab Barzanzi, pengajian dan pengadaan beberapa lomba bertema keagamaan.

Inti peringatan Maulid nabi Muhammad saw sebenarnya adalah kita harus bisa mencontoh perilaku yang dicontohkan oleh beliau, bukan sekedar euphoria dan bersenang-senang. Nabi Muhammad saw tidak pernah menyuruh umatnya untuk memperingati hari kelahiran beliau, akan tetapi selaku ummat Islam kita harus selalu ingat pada beliau termasuk hari kelahiran beliau. Selain itu kita harus bisa meneladani beberapa perilaku beliau untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

 Perilaku tersebut antara lain:

Tentang tata cara salat. Perintah salat diterima Nabi Muhammad saw saat beliau melakukan isra mikraj. Peristiwa isra mikraj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Isra artinya perjalanan Nabi Muhammad saw pada malam hari dari Mekah ke Madinah. Sedangkan mikraj artinya perjalanan Nabi Muhammad saw dari Madinah ke Sidratul Muntaha. 

Meskipun di dalam Al-Quran terdapat dalil yang menjelaskan tentang wajibnya mendirikan salat, tetapi tidak dijelaskan secara detail bagaimana cara melakukan salat. Oleh karena itu, penjelasan tentang cara mendirikan salat, kita harus meniru Nabi Muhammad saw. Yang mengetahui betul perilaku Nabi Muhammad saw adalah para sahabat karena para sahabat adalah orang dekat yang hidup sezaman dengan beliau. 

Meskipun kita tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad saw secara langsung, tapi kita bisa mengetahuinya dari sahabat, tabiin, tabiut tabiin dan akhirnya sampai kepada kita.

Ibarat Nabi Muhammad saw adalah sebuah sumber air, maka para alim ulama adalah ibarat selang dan paralon yang membuat kita bisa mendapatkan air tersebut. Sedangkan kran air adalah usaha kita bagaimana mendapatkan air yang telah dialirkan melalui beberapa selang dan paralon tersebut. 

Ada beberapa hal serta kegiatan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah tetapi saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat, seperti ziarah kubur, peringatan maulid nabi, pembacaan yasin, pembacaan tahlil dan lain-lain.Tapi, melihat perkembangan tehnologi saat ini, memang ada beberapa hal yang dulu belum ada tapi sekarang sudah ada. 

Seperti penggunaan kendaraan, bahan pakaian yang berbeda dengan zaman dulu, penggunaan handphone dan lain-lain. Kalau kita lihat kembali, pada zaman dulu memang belum ada kemajuan tehnologi seperti saat ini, sehingga hal tersebut bukan bi'dah namanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun