Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengambil Hikmah dari Sebuah Kejadian

25 Juli 2021   14:10 Diperbarui: 25 Juli 2021   14:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid 19 sudah 16 bulan berjalan terhitung mulai bulan Maret 2020, saat pertama kali pandemi ini masuk wilayah Indonesia. Praktis, semua kegiatan yang sifatnya melibatkan banyak orang harus dihentikan. Hal ini tidak lain adalah untuk mencegah menyebarnya virus corona semakin meluas. Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Menaati 3 M yang meliputi Mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak adalah salah satu upaya untuk melindungi diri dari keganasan virus Corona. Memang, kita hanya bisa berusaha terlepas dari itu semua, Allah yang menentukan.

Sebelum pemberlakuan aturan untuk berada di rumah saja, kami sering mengadakan atau mengikuti  kegiatan yang sifatnya mendatangkan kerumunan. Sebagai contoh adalah kegiatan perkemahan, pesta siaga atau berbagai macam lomba secara tatap muka.

Setelah pandemi masuk ke Indonesia, semua aktifitas harus dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau secara online. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu, kami bersama teman-teman panitia mengadakan perlombaan menghafal yasin, menghafal juz 30, lomba pidato, MTQ, mendongeng dan lain-lain tapi bentuknya virtual. Peserta cukup mengirimkan rekaman video ke link yang telah disediakan panitia, untuk selanjutkan segenap panitia mencari dewan juri yang berkompeten untuk menilai semua video yang telah masuk dengan maksud agar penilaian yang diberikan benar-benar valid dan tidak merugikan peserta.

Beberapa kendala yang dihadapi panitia antara lain adalah, pelaksanaan perlombaan berjalan sangat panjang, karena membutuhkan waktu yang lama untuk proses uploading data.

Sebagai pendidikpun, kami harus mencari terobosan lain, kami harus pindah haluan, dari yang sebelumnya pembelajaran bersifat tatap muka, sekarang harus melaksanakan pembelajaran yang sifatnya online. Dan hal itu adalah benar-benat merupakan hal yang sifatnya baru bagi saya, dan belum pernah saya pelajari sebelumnya. Pembuatan video pembelajaran, penggunaan google form, penggunaan aplikasi meeting online seperti zoom, google meet, skype dan lain-lain harus dioptimalkan penggunaannya. Dan, mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan itu semua.

Teringat dengan salah satu pesan narasumber dari salah satu Bimtek yang saya ikuti, bahwa: "Guru tidak bisa digantikan dengan IT tetapi tanpa IT guru harus siap untuk diganti". Inilah salah satu cambuk yang dapat memotivasi saya untuk terus belajar, untuk terus berbenah.

Dan, kita harus bisa mengambil manfaat dari semua peristiwa yang terjadi.

Blitar, 25 Juli 2021

Ilustrasi gambar taken by Sri Endah Mufidah.

Gambar diambil jauh sebelum pandemi covid 19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun