Mohon tunggu...
Sri DewiRahmawati
Sri DewiRahmawati Mohon Tunggu... Penulis - 19170004

Selangkah lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkembang Secara Kognitif Menurut Piaget Itu Bagaimana?

15 Maret 2020   00:39 Diperbarui: 15 Maret 2020   00:38 1578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap perkembangan pasti memiliki tahapan-tahapan yang meningkat atau maju dalam kehidupan manusia. Berkembang dari suatu hal yang kecil ke suatu hal besar. Cakupan perkembangan sangat luas bagi setiap orang. Tapi pasti memiliki perbedaaan di masing-masing diri orang. Karena yang menentukan kognitif seseorang adalah bagaimana orang mendapat pengetahuan dan bagaimana seseorang itu dapat menyampaikan pengetahuan yang di dapat. Selain penegtahuan, pemahaman dalam segala pengetahuan yang di dapat juga bagian dari perkembangan. Saking banyaknya pengetahuan yang di dapat seseorang pastilah terlebih dahulu menyaringnya sesuai dengan baik buruknya, perlu atau tidaknya, untuk diri sendiri dan bagaimana jika disampaikan kepada orang lain.
Teori perkembangan kognitif berfokuskan pada bagaimana seseorang menangkap informasi yang ditangkap oleh indra seseorang.  Semua informasi yang diperoleh kemudian di proses dalam didri seseorang dan diwujudkan dalam kelakuan atau tingkah laku. Kebanyakan orang akan mudah mendapatkan informasi dari segala sumber, tapi dalam kognitif ini berfokus pada bagaimana indra seseorang bekerja dengan baik dan menyalurkannya ke otak dan mewujudkannya melalui tingkah laku. Perkembangan kognitif yang dialami seseorang memerlukan waktu adaptasi dengan lingkungannya.
Ada seorang psikolog Swiss yang terkenal Jean Piaget. Memulai karirnya di bidang ahli biologi. Namun dia tertarik dalam mempelajari perkembangan manusia. Akhirnya memutuskan untuk mempelajari perkembangan manusia khususnya anak pada tahun 1920.
Dalam hal ini Piaget mengemukakan bahwa sejatinya seorang sejak balita sudah memiliki kemampuan tertentu untuk menghadapi segala sesuatu yang ada di depannya. Kemampuan ini sangat sederhana. Tidak ada hal rumit yang di pelajari di awal apa yang di lihat dengan indra seseorang itu. Dalam memahami lingkungan seorang bayi dapat melalui beberapa cara yaitu melalui asimilasi dan akomodasi, organisasi, dan ekuilibrasi.
Menurut Piaget seorang bayi membangun pemahamannya mengenai dunia maka otak mereka yang sedang berkembang itu menciptakan skema, yakni berbagai tindakan atau representasi mental yang mengorganisasikan pengetahuan. Menurut Piaget, skema perilaku (aktivitas fisik) merupakan ciri yang berkembang di masa bayi, sementara skema mental (aktivitas kognitif) berkembang di masa kanak-kanak. Skema bayi dibangun dengan tindakan-tindakan sederhana yang dapat ditampilkan terhadap objek-objek, seperti mengisap, melihat, dan menggenggam.
Anak-anak yang lebih tua memiliki skema-skema yang mecakup berbagai strategi dan rencana untuk memecahkan masalah. Pada saat memasuki masa dewasa, kita telah membangun sejumlah skema yang berbeda-beda, anggaran belanja, hingga membentuk konsep mengenai keadilan. Proses kognitif merujuk pada perubahan pemikiran, intelegensi, dan bahasa dari individu. Memerhatikan mainan warna-warni yang berayun-ayun di atas tempat tidur bayi, membentuk kalimat yang terdiri dari dua kata, menghafal sebuah puisi, membayangkan seandainya menjadi bintang film, dan memecahkan teka-teki silang, semuanya melibatkan proses kognitif.
Teori Piaget menyatakan bahwa anak-anak secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif. Usaha secara kognitif untuk membangun pemahaman mengenai dunianya itu melibatkan dua proses, yaitu organisasi dan adaptasi. Untuk membuat dunia kita masuk akal, kita berusaha mengorganisasikan pengalaman-pengalaman kita. Sebagai contoh, kita berusaha memisahkan gagasan-gagasan yang kurang penting, dan kita juga berusaha mengaitkan antara gagasan yang satu dan gagasan lainnya. Selain berusaha mengorganisasikan  berbagai pengamatan dan pengalaman, kita juga beradaptasi, yaitu menyesuaikan diri terhadap runtutan-runtutan baru dari lingkungan.
Apa sajakah empat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget itu?
Pertama tahap sensorimotor berlangsung mulai dari lahir hingga usia sekitar 2 tahun, adalah tahap pertama menurut Piaget. Dalam tahap ini, bayi membangun membangun pemahaman mengenai dunianya dengan mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris (contohnya melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakan fisik dan motorik.
Kedua tahap praoperasi, berlangsung kurang lebih dari usia 2 hingga 7 tahun, adalah tahap kedua menurut Piaget. Dalam tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar, melampaui hubungan sederhana antara informasi sensoris dan tindakan fisik. Meskipun demikian, menurut Piaget, anak-anak prasekolah ini belum mampu melakukan apa yang oleh Piaget sebut sebagai "operasi", yaitu tindakan mental yang diinternalisasikan sebelumnya dilakukan secara fisik. Sebagai contoh, apabila dibayangkan tindakan menyejajarkan dua tongkat untuk memeriksa apakah keduanya sama panjang tanpa benar-benar memindahkan tongkat itu maka itu sedang melakukan operasi konkret.
Ketiga tahap operasi konkret, berlangsung kurang lebih dari usia 7 hingga 11 tahun, adalah tahap ketiga menurut Piaget. Dalam tahap ini anak-anak dapat melakukan operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar secara logis, sejauh hal itu diterapkan dengan contoh-contoh yang spesifik atau konkret. Pemikir operasi konkret tidak dapat membayangkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu persamaan aljabar, karena terlalu abstrak untuk dipikirkan pada tahap perkembangan ini.
Ke-empat tahap operasi formal, berlangsung antara usia 11 hingga 15 tahun dan terus berlangsung hingga masa dewasa. Ini merupakan tahap keempat dan terakhir menurut Piaget. Dalam tahap ini, individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak, remaja mengembangkan gambaran mengenai keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir mengenai konsep orang tua yang ideal dan membandingkan orang tua mereka dengan standar ideal ini. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan di masa depan dan kagum dengan hal-hal yang dapat mereka lakukan. Dalam aspek memecahkan masalah, mereka dapat bekerja secara lebih sistematis dengan mengembangkan hipotesis mengenai mengapa sesuatu terjadi seperti itu kemudian menguji hipotesis tersebut.
Cara berpikir anak-anak prasekolah tergolong praoperasional. Anak-anak prasekolah dapat membentuk konsep-konsep yang stabil; mereka juga mulai mampu bernalar, namun cara berpikir mereka dihambat oleh egosentrisme dan system keyakinan yang magis.
Tahap operasional konkret Piaget menyatakan bahwa tahap operasional konkret berlangsung pada usia sekitar 7 hingga 11 tahun. Bagaimana karakteristik lain anak-anak yang telah mencapai tahap operasi konkret? Salah satu ketrampilan yang penting adalah kemampuan mengklasifikasikan atau membagi benda-benda ke dalam perangkat-perangkat atau subperangkat yang berbeda, dan memperhitungkan keterkaitannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun