Dahulu
Dikala negara kita dijajah
Air mata tumpah darah
Hidup hilang arah
Tak ada lagi barang mewah
Senyum kian terpaksa
Menghidupi anak dan keluarga
Banting tulang  mengais rezeki
Walau pada akhirnya ditembaki
Darah pejuang Indonesia
Namamu kini terngiang di telinga kami
Syahdu merdu membuat kami merinding
Detik jam dinding mengisyaratkan diri
Pergilah!
Berjuanglah!
Darah pejuang lebih berharga daripada hidup jadi budak penjajah
Medan, 27 Oktober 2021
Sri ArdanaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!