Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Keajaiban Ramadan dan Self-Growth Ibu Berstatus Single Parent

7 Maret 2025   23:36 Diperbarui: 8 Maret 2025   04:16 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://easy-peasy.ai/ai-image-generator/images/maximizing-personal-growth-new-habits-growth-strategies

Bulan Ramadan merupakan momen sangat tepat meningkatkan kualitas ibadah dan menjadi orang bertakwa berderajat tinggi di mata Allah swt. Ramadan sebagai bulan penuh berkah juga memberikan hidayah kepada orang tertentu untuk mengubah hidupnya. Kasih sayang Allah swt sungguh luar biasa telah mengubah jalan hidup Rubiah, seorang ibu single-parent dengan tiga orang anak yang masih kecil. 

Bulan Ramadan tahun 2021 adalah bulan puasa paling menyedihkan dalam hidup Rubiah. Kedatangan ajal tidak dapat diduga menimpa diri Rahim- suami Rubiah yang meninggal saat sedang bekerja. Rahim berprofesi sebagai buruh lepas di tempat penggalian pasir. Saat itu seminggu menjelang hari Raya Idul Fitri. Rahim sengaja bekerja lembur untuk mendapat tambahan pembeli baju baru istri dan anak-anaknya di rumah. Menurut kabar yang beredar, Rahim terkena serangan jantung setelah mengisi bak mobil truk berisi pasir yang diambil dari sungai. Tampaknya kelelahan luar biasa dan kurangnya asupan nutrisi menjadi penyebab Rahim menghembuskan nafas terakhir. Rahim tidak tertolong dan meninggal dunia di tenda tempat kerjanya. Kabar duka ini sangat mengejutkan Rubiah yang sedang mempersiapkan hidangan buka puasa di rumah kontrakan mereka. Hari-hari nan berat mulai dialami Rubiah. Sebagai seorang ibu muda mendadak harus menjadi single parent untuk anaknya yang masih kecil. Cobaan berat ini membuat Rubiah terus menangis menyesali kepergian sang suami menghadap Ilahi. Tidak ada perempuan yang mau menjadi single parent saat anaknya  belum mampu mandiri. Sepeninggal sang suami, Rubiah berubah menjadi pribadi sangat insecure. Hal ini berdampak sangat buruk pada perkembangan mental Rubiah dan ikut merembet ke masalah pendidikan anaknya di sekolah.

"Bu Guru... tolong jaga anak saya yang bernama Ida," Rubiah tiba-tiba muncul di hadapan Ibu Neni, wali kelas Ida yang sedang memeriksa presensi murid. Bu Guru lajang yang menjadi wali kelas Ida- putri Rubiah menjadi salah tingkah melihat kehadiran ibu muda itu di hadapannya.

"Memangnya Ida kenapa?"

"Jaga Ida dengan sebaik-baiknya di sekolah ini ya Bu. Jangan sampai anakku mendapat bully dari teman-temannya karena bapaknya sudah meninggal," terdengar ketus suara Rubiah.

"Astagafirullah... kenapa Ibu berpikir seperti itu?" Bu Guru bertanya bingung.

"Sudah beberapa hari Ida pulang sekolah sambil menangis, katanya ada murid di kelas ini yang mengejek karena Bapaknya sudah tiada. Saya tidak terima Ida diperlakukan seperti itu."

Bu Guru memandang ngeri wajah Rubiah. Wajah perempuan itu pucat, bibirnya memutih dan pecah. Kedua matanya mempunyai lingkaran hitam nyaris seperti mata panda. Dandanannya awut-awutan dan anak yang digendongnya terus menangis.

"Ibu tidak perlu kuatir, Ida aman dalam pengawasan semua guru di sini. Sekarang pulanglah untuk beristirahat."  

"Bagaimana dengan pembully anakku? Saya mau dia dihukum berat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun