Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pamer Kekayaan: Air Tuba dalam Kehidupan Bermasyarakat

16 Maret 2023   14:43 Diperbarui: 16 Maret 2023   14:57 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kotak Uang Panai Berisi Gula Pasir Sebagai LambangManisnya Rumah Tangga (Sri NurAminah, 2023)

Fenomena pamer kekayaan telah dilakukan oleh segelintir orang yang secara sengaja menyiarkannya  ke dalam media sosial semakin gencar  seiring dengan berkembang pesatnya teknologi digital. Saat ini kemudahan akses internet memberikan peluang sangat besar kepada  seseorang menunjukkan kemampuannya untuk tenar melampaui manusia lainnya. 

Parade pamer kekayaan yang dimiliki oleh seseorang yang sounding di media sosial  juga bervariasi sumbernya: ada yang kekayaannya berasal dari warisan orang tua, hasil kerja keras mandiri dan sultan dadakan karena berhasil menjebak orang dengan janji manis meraup keuntungan bisnis yang ternyata abal-abal. 

Kepemilikan harta kekayaan terakhir disebut merupakan sesuatu yang dilaknat oleh Tuhan. Pamer kekayaan ala crazy rich yang saat ini pelakunya diproses secara hukum, sangat tidak dibenarkan menjadi panutan generasi muda masa kini. Memang benar pelaku penipuan sudah mendapat hukuman, namun awan gelap masih menaungi nasib puluhan korban penipuan itu.

Perilaku foya-foya dengan menggunakan uang hasil tipu daya sangat tidak pantas disajikan untuk konsumsi publik. Belanja belanji ala crazy rich sangat bertolak belakang dengan raungan tangis para korbannya.  Apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur karena crazy rich ini sungguh tega melakukan tindakan sadis karena sukses menghancurkan kehidupan orang lain untuk menaikkan derajatnya. 

Jika ditilik secara mendalam, korban ini terpikat oleh bujuk rayu crazy rich karena adanya  keinginan meningkatkan taraf hidup dan status sosial di mata masyarakat. Sayangnya  kecelakaan berpikir para korban yang terperangkap bujuk rayu manis manja menyebabkan mereka kehilangan  sejumlah uang yang sangat fantastis nilainya.

Sifat Hakiki Manusia dan Realisasi Keinginan Terpendam

Manusia adalah makhluk sosial yang diberikan kesempurnaan oleh Tuhan dalam menjalankan perannya di dunia. Sifat dasar manusia yang selalu ingin menunjukkan kelebihannya kepada orang lain merupakan landasan timbulnya fenomena pamer kekayaan. 

Adanya rasa puas seseorang menunjukkan berbagai barang mewah yang dimilikinya kepada publik menunjukkan  bahwa fenomena ini berdampak sangat buruk kepada penontonnya yang berusia belia. Otak yang menjadi perangkat memori vital manusia merekam lengkap setiap peristiwa yang terjadi tanpa melakukan filterisasi di dalamnya. Filter yang dimaksud disini adalah kedalaman berpikir serta tingkat kematangan dalam mengelola emosi dan kepekaan hati nurani. 

Timbulnya  kepekaan nurani terhadap perasaan atau derita orang lain dilandasi oleh keyakinan bahwa sifat menipu sangat tercela di hadapan Tuhan. Crazy rich  yang terlihat membelanjakan uangnya  tanpa kendali  hanya memikirkan kesenangan dirinya sendiri dan sudah tebal muka dengan kutukan orang yang mengiri dengan kekayaannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masa remaja merupakan fase paling rentan dalam mencari jati diri dan menunjukkan eksistensinya kepada khalayak. Remaja yang menjadi influencer di media sosial mempunyai akun yang memiliki hak penuh mengendalikan media itu untuk menunjukkan eksistensinya. Mereka memanfaatkan media online dengan sebaik-baiknya  untuk menarik follower berdasarkan gaya 'suka-suka' yang dimilikinya. Sebaliknya, remaja yang bijak memanfaatkan Instagram dan TikTok telah menggunakan media itu untuk membagikan berbagai tips memasak, membuat kerajinan tangan atau pengetahuan lainnya. 

Kehidupan kota besar yang gemerlap dan kaya warna sangat memikat seperti halnya kehidupan semu yang ditayangkan dalam sinetron televisi. Di dalam circle kehidupan kota besar, terdapat remaja yang memang senang membagikan berbagai barang mewah, fasilitas mentereng  dan segala kemudahan dalam memilikinya. Umumnya setelah pamer kekayaan kepada publik, kaum suka pamer ini merasa sangat puas karena tayangan itu merupakan maklumat kepada masyarakat bahwa taraf kehidupannya telah berada dalam tingkat dewa dan tidak mudah disaingi oleh orang lain. Sifat arogan yang muncul karena merasa super dan tidak terkalahkan akhirnya menjurus kepada perilaku yang merugikan orang lain. Padahal sumber kekayaan yang menjadi ajang pamer seringkali merupakan aib oknum yang harus ditutup dengan sebaik-baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun