Di dalam upaya meningkatkan citra pendidikan, sekolah harus mau mendengarkan umpan balik dari pihak konsumen supaya tempat belajar itu tetap terjamin mutunya.Â
Pencitraan terbentuk berdasarkan pada reputasi akademik, penampilan sekolah, lokasi, biaya dan aktivitas sosial. Implementasi sistem manajemen mutu berorientasi pada mutu akademik dan non akademik, realisasi layanan prima serta pengembangan keunggulan kompetitif.Â
Salah satu upaya mempertahankan branding atau pencitraan adalah kerjasama sekolah dengan media massa, mengundang masyarakat luar untuk hadir dalam acara sekolah supaya terjalin citra positif. Selain dua hal penting itu, menjaga kedisiplinan dalam menjalankan standar mutu juga menjadi titik kritis  pengembangan sekolah di era globalisasi.
Sekolah yang baik bukan hanya dilihat dari kualitas pendidikan yang ditawarkan tetapi pihak sekolah (Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, Guru dan pegawai) harus seia sekata dan mampu merealisasikan 'sekolah ideal' untuk memenuhi keinginan konsumen yang berasal dari tingkat ekonomi berbeda. Membangun relasi yang berada di luar sekolah sangat penting untuk terjalinnya kerja sama jangka panjang.Â
Manfaat terbangunnya kerja sama tim yang solid adalah: mendapatkan informasi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen, pengetahuan serta pemahaman dalam menjalankan visi dan misi.Â
Terjalinnya komunikasi yang baik dapat memperluas kolaborasi sekaligus memperkuat eksistensi di tengah persaingan global. Berdasarkan pandangan kelompok, adanya kerjasama tim dapat meningkatkan kemampuan individu, aspek komunikasi, kepemimpinan dan public speaking. Jaringan luas sangat efektif digunakan jika suatu sekolah sudah mempunyai branding yang unik.Â
Mencari jaringan atau relasi harus diiringi dengan kreativitas penuh supaya terlihat lain dari biasanya, termasuk memberdayakan secara maksimal kapasitas inner circle yang siap membantu dalam kondisi susah dan senang.
Kunci kesuksesan sebuah sekolah terletak pada konsolidasi internal dan ekspansi eksternal. Gangguan selama berlangsungnya aktivitas di dalam sekolah merupakan ujian apakah tim yang telah terbentuk dapat bekerja sama dalam mencapai tujuannya atau terputus di tengah jalan (srn).