Hal ini memberikan gambaran bahwa sekolah yang tetap menerapkan aturan lama dan enggan menerapkan teknologi dalam aktivitasnya tidak akan bertahan dalam mengikuti perubahan zaman. Mereka harus siap meninggalkan arena pertarungan global karena masyarakat yang menjadi user semakin cerdas dan kritis.Â
Konsumen dengan pola pikir inovatif pasti mencari sekolah atau sekolah yang memberikan jaminan hari depan cerah untuk alumninya. Sistem pendidikan yang ditawarkan oleh sebuah sekolah harus fleksibel disesuaikan dengan kurikulum, kapasitas sumber daya, dukungan keuangan, kebiasaan dan budaya setempat supaya konsumen tidak terkejut menerima hal baru.
Salah satu nilai penting yang dibahas dalam buku Pendidikan Global adalah tata cara marketing. Sekolah yang potensil dalam menarik minat  konsumen harus jeli melihat keinginan pasar dan mewujudkan semuanya dalam produk yang ditawarkan. Konsumen selalu menginginkan produk berkualitas tinggi dalam mewujudkan harapannya mendapatkan hasil terbaik.Â
Globalisasi informasi membuat konsumen memahami bagaimana kriteria sekolah berkualitas tinggi. Sesuai dengan berkembangnya teknologi, kebanyakan konsumen menginginkan kualitas sekolah berstandar internasional.Â
Tim yang dipercaya sebagai marketing sekolah harus menunjukkan realitas kepada pemilik sekolah supaya membangun sekolah sesuai dengan standar permintaan konsumen. Sebelum melepaskan tawaran ke konsumen, pihak sekolah harus mengevaluasi totalitas pencapaiannya selama ini.Â
Marketing harus mampu menciptakan sesuatu yang disukai oleh konsumen dan memberikan dampak positif untuk sekolah, contohnya gedung yang terawat dengan baik. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar-mengajar, kurikulum konsisten dan update mampu memberikan aura segar untuk sekolah yang ditawarkan kepada konsumen.Â
Peran marketing sebagai tulang punggung promosi sebuah sekolah harus mendapatkan prioritas dan telah bekerja keras dalam memasarkan sekolah impian konsumen sehingga patut untuk diberikan apresiasi.
Menciptakan Branding Penarik Konsumen
Pencitraan atau branding  sangat erat kaitannya dengan kualitas yang ditawarkan oleh sebuah sekolah. Branding ini sangat tergantung pada konsep dan tata cara pengelolaan sekolah yang tercantum secara lengkap dalam dokumen saat didirikan.Â
Jika sebuah sekolah menawarkan kepada masyarakat konsep 'murah-berkualitas' maka perjalanan sistem pendidikan di dalamnya harus konsisten dengan konsep yang sebelumnya telah ditawarkan kepada konsumen. Sebelum melakukan penawaran kepada konsumen, pihak sekolah harus mengadakan survei supaya menahu benar situasi dan kondisi masyarakat yang bermukim di sekitar sekolah.Â
Semua orang tua menginginkan pendidikan terbaik untuk anaknya, termasuk reputasi sekolah yang akan dipilih untuk melanjutkan pembelajaran buah hatinya. Membangun citra sekolah harus melibatkan manajemen profesional yang tidak lepas dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.Â